Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petisi Penolakan Sawit Diedarkan

Kompas.com - 24/08/2011, 04:25 WIB

Padang, Kompas - Petisi penolakan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mulai diedarkan, Selasa (23/8). Itu dilakukan koalisi masyarakat adat Mentawai yang didukung sejumlah organisasi nonpemerintah yang peduli pada lingkungan.

Selain petisi penolakan, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumbar Khalid Saifullah mengatakan, pihaknya akan berupaya menggunakan Inpres Nomor 10 Tahun 2011 untuk mencegah masuknya perkebunan kelapa sawit. Inpres itu menyebutkan tentang Moratorium Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.

Menurut Khalid, setiap enam bulan sekali akan dilakukan revisi terhadap inpres tersebut. ”Karena itulah akan kita lakukan upaya untuk merevisi peta luasan moratorium dalam inpres itu,” tutur Khalid.

Saat ini, kata Khalid, inpres itu sudah berjalan sekitar empat bulan sejak disahkan. ”Jadi, masih ada waktu sekitar dua bulan untuk membuat analisis mengapa perkebunan kelapa sawit berbahaya bagi Mentawai,” ujarnya.

Menurut Rifai Lubis dari Yayasan Citra Mandiri Mentawai, Kepulauan Mentawai tak termasuk dalam peta moratorium. Inpres berlaku selama dua tahun.

Seperti diwartakan, kerangka acuan analisis mengenai dampak lingkungan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Pagai Utara, Sipora Selatan, dan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, telah disepakati. Padahal, hingga saat ini masih terjadi tumpang tindih bakal kawasan perkebunan dengan lokasi pencadangan lahan transmigrasi. Selain itu, belum adanya kepastian lokasi lahan pembangunan hunian tetap bagi korban bencana tsunami, dengan sebagian areal hunian sementara kini berada di kawasan hutan produksi.

Selain itu, Kepulauan Mentawai tidak mempunyai sumber air dalam dan hanya sumber air permukaan. Fakta ini dinafikan dalam rencana pembukaan kebun kelapa sawit. Padahal, kelapa sawit adalah tanaman keras yang memerlukan banyak air, yakni 20 liter per batang per hari.

Izin lokasi perkebunan kelapa sawit yang telah diberikan kepada PT Rajawali Anugerah Sakti, PT Swastisidi Amagra, PT Mentawai Golden Plantation Pratama, dan PT Siberut Golden Plantation Pratama dikeluarkan Bupati Mentawai Edison Saleleubaja. Total lahan kelapa sawit sekitar 73.000 hektar. (INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com