Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kebutaan di Indonesia Sejajar dengan Afrika

Kompas.com - 19/08/2011, 06:40 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Tingkat kebutaan di Indonesia tinggi, sejajar dengan di Afrika. Ironisnya, pada era otonomi, pemerintah daerah tidak memiliki sistem pengendalian kebutaan yang baik karena kesehatan mata tidak menjadi prioritas.

Hal itu dinyatakan Direktur Medis dan Pemeliharaan Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, Jawa Barat, Iwan Sovani, Kamis (18/8). Dalam peta kebutaan dunia, Indonesia berada di area merah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui kondisi itu berdasarkan survei tahun 1993-1996 dengan tingkat kebutaan 1,5 persen dari populasi penduduk.

Tahun 2004 pernah dilakukan survei prevalensi kebutaan di Jabar dengan metode berbeda, tetapi hasilnya tetap tinggi. Tahun 2008 dilakukan Riset Kesehatan Dasar yang hasilnya 0,9 persen. Namun, metodologi survei itu banyak dipertanyakan sehingga tidak bisa dibandingkan dengan survei 1993-1996.

"Akhirnya kita kembali ke penelitian tahun 1993-1996 dan dunia masih mengakui data itu," kata Iwan. Sistem pengendalian terus dilakukan, tetapi kantong-kantong katarak terus tumbuh. Masalahnya, pelayanan kesehatan mata harus berdasarkan kenyataan di lapangan (evidence based). Hal ini menyebabkan ketimpangan pelayanan di daerah. Koordinasi dan kemauan politik pemerintah daerah lemah walaupun angka angka prevalensi tinggi. Hal itu tidak jadi prioritas penanganan.

Di tingkat daerah, Pemerintah Provinsi Jabar memiliki komitmen terhadap penanganan kebutaan. Gubernur Jabar mengalokasikan bantuan penanganan kebutaan, khususnya katarak, walaupun belum memadai.

Jika angka kebutaan di atas 1,5 persen, penanganan harus melibatkan semua pihak sebab sudah menjadi masalah sosial. Jika tingkat kebutaan 0,5 persen, masih masalah kesehatan medis, penanganan cukup oleh dokter. Jika angkanya 0,5-1 persen, hal itu sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat sehingga harus ditangani dokter dan aparat non-kesehatan serta masyarakat yang bergerak.

Berdasarkan data kunjungan pasien ke RS Mata Cicendo yang merupakan Pusat Mata Nasional, infeksi mata merupakan yang tertinggi dari 10 besar penyakit penyebab kebutaan. Tahun 2010 tercatat 24.993 penderita infeksi mata berobat ke Cicendo. (DMU)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com