Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Lindung Darupono, Kendal Terbakar

Kompas.com - 05/08/2011, 04:29 WIB

KENDAL, KOMPAS.com - Hutan lindung di kawasan Desa Darupono, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, terbakar, Kamis (4/8/2011) malam. Kebakaran hutan yang luasnya mencapai 9 hektar itu, diduga akibat puntung rokok. Pemadam kebakaran yang memadamkan api, kesulitan karena medan yang sulit dan berbukit.

Hutan lindung Darupono yang berada di jalur alternatif Ungaran, Kabupaten Semarang-Kaliwungu, Kendal dan Kota Semarang tersebut, awalnya hanya terbakar di pinggir jalan saja. Namun karena angin berembus kencang, api cepat menyebar hingga sampai ke dalam hutan milik Perhutani di petak 11 dan 12.

Sehingga untuk memadamkan titik api yang terbesar, petugas pemadam harus masuk ke dalam hutan. Menurut keterangan petugas kehutanan, Sarwoko, api awalnya membakar sepanjang jalan alternatif. Hembusan angin yang kencang membuat api membesar dan merembet hingga ke dalam hutan lindung yang jaraknya 200 meter dari jalan raya.

"Api terlihat sekitar pukul setengah delapan. Kemudian menjalar ke mana-mana," kata Sarwono. Agar tidak kembali menyala saat tertiup angin, dilakukan penyemprotan di sejumlah titik api dan sekitarnya.

Kebakaran membuat jalur alternatif tertutup asap tebal yang bisa membahayakan pengguna jalan. Apalagi, jalan tersebut gelap karena tidak ada penerangan. Api sendiri baru bisa dipadamkan sekitar pukul 22.30 dan masih terus dilakukan pemantauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com