Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Hilal dengan Teropong Sendiri

Kompas.com - 30/07/2011, 21:26 WIB

KOMPAS.com — Observatorium Bosscha yang berkoordinasi dengan para astronom amatir Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyediakan live streaming Hilal Ramadhan 2011. Namun, mengamatinya sendiri memakai teropong bisa menjadi kegiatan menarik menyambut datangnya bulan suci penuh rahmat.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila hendak melihat hilal dengan teropong.  "Kalau tidak hati-hati berbahaya (terhadap mata). Ini karena hilal jaraknya sangat dekat dengan matahari tenggelam. Jika ternyata yang teramati matahari, ini bisa bahaya," kata Kepala Observatorium Bosscha, Hakim Malasan, Sabtu (30/7/2011).

Hakim mengemukakan, sebelum mengamati, sebaiknya dibuat simulasinya lebih dulu dengan software untuk mengetahui letak bulan saat hilal. Cara lain ialah mencari informasi di situs astronomi. Selain itu, Hakim juga menyarankan untuk mengamati hilal secara berkelompok sehingga saling melengkapi.

Secara umum, kata Hakim, ada beberapa tips untuk mengamati hilal. Arahkan teropong ke barat dan sedikit dicondongkan ke selatan. Lalu, gunakan teropong yang memiliki medan pandang leluasa. Memakai binokuler juga boleh tetapi harus hati-hati agar tak mengamati matahari.

Menurut Hakim, pengamatan sebaiknya dilakukan setelah matahari tenggelam. Hilal biasanya terjadi 5-10 menit setelah momentum tersebut. "Pengamat harus cekatan, jeli sekaligus hati-hati. Sebab, hilal ini hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Kalau tidak tepat, hilal bisa terlewat," ungkap Hakim.

Bagi yang belum pernah mengamati, Hakim menyarankan untuk bergabung dengan komunitas astronom amatir. Beberapa komunitas astronom amatir yang merencanakan mengamatan adalah Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) yang melakukan pengamatan di Pulau Pramuka dan Jogja Astro Club (JAC) di Yogyakarta.

Dalam astronomi, hilal disebut dengan bulan baru. Visibilitas hilal berperan penting dalam penentuan awal mula bulan dalam kalender Hijriah. Berbeda dengan kalender Masehi, kalender Hijriah ditetapkan berdasarkan fase-fase bulan. Hilal tampil sebagai bulan sabit yang amat tipis, hanya 1 persen-2 persen dari total piringan bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com