Amati Hilal, Tim HAAJ ke Pulau Pramuka

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) dan tim dari Planetarium Jakarta bertolak ke Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu, Sabtu (30/7/2011), guna mengamati hilal yang menandai bulan permulaan Ramadhan.

"HAAJ dan tim Planetarium akan berangkat bersama-sama ke Pulau Pramuka. Sementara di Planetarium sendiri tidak ada kegiatan," kata Muhammad Rayhan dari HAAJ, Sabtu.

Pulau Pramuka dipilih karena kondisi lingkungannya yang lebih mendukung. "Kalau di Planetarium sekitarnya kan gedung-gedung tinggi dan terang, jadi sulit melakukan pengamatan," tutur Rayhan.

Pengamatan di Pulau Pramuka terbatas untuk anggota HAAJ dan Planetarium. "Tetapi kalau ada yang berminat mengamati, langsung saja ke sana," imbuh Rayhan.

Rayhan menjelaskan, hilal esok 7 derajat. Artinya, bulan tampak pada ketinggian 14 kali bulatan piringan matahari dari ufuk.

Hilal menjadi penanda permulaan bulan dalam penanggalan Hijriah. Lain dengan penanggalan Masehi, penanggalan Hijriah didasarkan pada fase bulan dan hari dimulai kala matahari terbenam.

"Hilal sebenarnya adalah fase bulan awal. Seperti kita tahu, bulan punya fase-fase dari sabit sampai purnama. Pada tanggal 1 (Hijriah), bulan akan tampak kecil dan berikutnya semakin besar," kata Rayhan.

Dengan mengetahui hilal, permulaan bulan dalam penanggalan Hijriah bisa dilakukan. Selama ini dikenal dua cara penentuan kalender Hijriah, yakni melalui hisab yang didasarkan pada perhitungan matematis dan rukyat yang berdasarkan pengamatan hilal secara langsung.