Bengkulu, Kompas
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu Amon Zamora, Rabu (27/7), menyatakan kerangka yang ditemukan di Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat adalah tulang belulang gajah. Menurutnya, hanya ada dua kerangka gajah yang ditemukan.
Amon tidak bisa memastikan penyebab kematian gajah itu. Otopsi terhadap kerangka yang ada pun dinilainya tidak bermanfaat. Meski demikian, pihaknya berencana mengundang pihak yang terkait dengan konservasi gajah guna membahas kasus ini.
Agar kematian gajah tidak terulang, kata Amon, pengawasan dan penjagaan di PLG Seblat perlu diperketat.
Berdasarkan catatan
Sementara itu Profauna Bengkulu, lembaga swadaya masyarakat pemerhati satwa dilindungi, mencatat bahwa pada kurun 2004-2007 ada 7 ekor gajah sumatera yang mati. Tahun 2009, ditemukan dua ekor gajah yang mati. Setahun kemudian, satu ekor gajah mati. Adapun tahun 2011 setidaknya telah ditemukan 7 ekor gajah mati.