Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raflesia dalam Masa Kepunahan

Kompas.com - 20/07/2011, 03:55 WIB

Kepahiang, Kompas - Bunga terbesar di dunia, Rafflesia arnoldii, yang banyak terdapat di Pulau Sumatera masih minim perhatian. Padahal, flora langka itu kini sedang dalam masa kepunahan.

Demikian disampaikan dosen Kehutanan Universitas Bengkulu (Unib), Dr Agus Susetya, Selasa (19/7), ketika melihat bongkol bunga rafflesia di Hutan Lindung Bukit Daun, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. ”Di dunia, bunga rafflesia sekarang masuk dalam kategori terancam punah. Namun, menurut saya justru sedang dalam masa kepunahan,” kata Agus.

Menurut Agus yang juga penemu Rafflesia bengkuluensis tahun 2005 itu, proses kepunahan rafflesia disebabkan beberapa hal. Pertama, reproduksinya yang sulit dan penyebarannya yang masih misteri. Kedua, perhatian pemerintah minim. Pemerintah memang telah memasukkan rafflesia ke dalam flora langka yang dilindungi. Namun, personel di lapangan yang menegakkan aturan itu kurang.

Akibatnya, rafflesia terancam punah karena habitatnya yang terus dirambah. ”Isu perlindungan puspa langka mungkin tidak sepopuler dan seseksi seperti perlindungan fauna, sehingga perhatian pemerintah maupun lembaga internasional kurang. Peneliti rafflesia di Indonesia saja bisa dihitung jari,” tuturnya.

Sebagai perbandingan, dalam lima tahun terakhir Filipina telah menemukan lima jenis rafflesia baru. Di Indonesia, hanya ada tiga penemuan jenis rafflesia baru dalam waktu hampir 30 tahun terakhir. Ketiga jenis itu yakni Rafflesia bengkuluensis (2005), Rafflesia lawangensis (2010), dan Rafflesia maejerii (2010).

Itu sebabnya kini Filipina mengklaim diri sebagai pusat penyebaran rafflesia. Padahal, dari sekitar 25 jenis rafflesia di dunia, 14-15 jenis di antaranya berada di Indonesia, dan 11 di antaranya ada di Sumatera. Di Bengkulu sendiri terdapat empat jenis, yaitu Rafflesia arnoldii, Rafflesia haseltii, Rafflesia gadutensis, dan Rafflesia bengkuluensis.

Ketua Tim Peduli Puspa Langka, Holidin, menyampaikan, saat ini terdapat belasan bongkol bunga rafflesia di Hutan Lindung Bukit Daun, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Ukuran bongkol yang mirip kol itu bervariasi, mulai dari sebesar bola pingpong hingga berdiameter 27 sentimeter. ”Kalau saatnya mekar nanti, bongkol yang diameter 27 sentimeter bisa menjadi bunga berdiameter hampir satu meter,” ujar Holidin.

Holidin menambahkan, habitat rafflesia di Kepahiang terancam perambahan dan tangan jahil. Ironisnya, dukungan pemerintah minim. (adh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com