BOGOR, KOMPAS -
Bunga bangkai yang bertunas itu ditanam tahun 2009 di petak enam C di sekitar keluarga manggis-manggisan. Ketinggiannya kini mencapai 1,2 meter. Petugas di Kebun Raya Bogor sudah memasang pagar pembatas darurat dari bambu dan tali tambang plastik untuk melindungi bunga langka tersebut dari tangan jahil pengunjung.
”Kalau sudah mekar, kami perkirakan mencapai 1,9 meter. Jenis ini memang termasuk bunga terbesar. Bunga bangkai selain titanium biasanya tumbuh kurang dari 1 meter,” kata Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Amas di sela-sela Diklat Perkebunrayaan di Kota Bogor, Senin.
Sesuai dengan siklus hidupnya, kata Amas, setelah mekar selama dua pekan, bunga bangkai itu akan layu dan tinggal umbi. Ia akan berbunga lagi 3-4 tahun kemudian, dan sebelum itu hanya tumbuh berupa batang saja.
Kepala Subbidang Jasa dan Informasi pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Rismita Sari menambahkan, saat ini Kebun Raya Bogor memiliki 15 bunga bangkai yang diambil dari empat provinsi di Pulau Sumatera, yakni Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Jambi.
Amas berharap momentum tunas dan mekarnya bunga bangkai itu akan menarik lebih banyak pengunjung ke Kebun Raya Bogor agar masyarakat berkesempatan mengenal lebih jauh koleksi langka di kebun raya tropis terlengkap di dunia itu. Dia memperkirakan pada akhir pekan biasa jumlah pengunjung 2.000-5.000 orang. Namun, pekan mendatang dia berharap bisa menembus 10.000 pengunjung.
Vento (28), warga Ciawi, Kabupaten Bogor, yang melihat bunga itu berharap ada keterangan seputar bunga tersebut.