Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pusaka Pemkab Kendal Raib

Kompas.com - 14/06/2011, 15:33 WIB

KENDAL, KOMPAS. com - Puluhan pusaka milik Pemkab Kendal diketahui raib sejak tahun 1990-an. Pusaka yang hilang antara lain keris, tombak, dan pusaka lainnya. Diduga puluhan benda bersejarah itu sudah berpindah ke tangan kolektor.

Bupati Widya Kandi Susanti bertekad mencari pusaka milik pemkab yang raib. "Kita tetap akan mencari dan mengembalikan pusaka-pusaka ini ke tempatnya. Bagian aset sudah kita minta menginventarisir pusaka yang dimiliki Kendal," ujar Widya usai membuka pameran keris dan tosan aji di GOR Bahurekso, Selasa (14/6/2011).

Widya mengaku benda pusaka yang dimiliki Kendal sebenarnya banyak. Diakuinya, benda-benda pusaka itu sebelumnya dipajang di paringgitan dan ruang kerja bupati. Namun kini, benda pusaka di ruang paringgitan dan ruang kerja bupati nyaris tidak ada yang tersisa.

Menurut Widya, benda-benda pusaka itu raib pada era Bupati Soemojo Hadiwinoto. Saat Hendy Boedoro menjabat, beberapa benda pusaka masih ada yang tersisa. Tapi, setelah itu, ada kesan benda pusaka tidak terurus. Bahkan, dia mendengar informasi salah satu tombak peninggalan Adipati Bahurekso sudah dibeli kolektor seharga Rp750 juta.

"Infonya seperti itu dan kita sangat menyayangkan mengapa benda pusaka itu sampai raib dan berpindah tangan," ujar Widya.

Sekjen Kertabrata Jateng Sukirno mengaku ribuan keris sudah diperjualbelikan. Pihaknya kesulitan mencegah aksi penjualan warisan budaya ini. Mestinya karena keris sudah diakui sebagai warisan dunia oleh Unesco, harus ada aturan yang tegas agar tidak terjadi jual beli secara sembarangan. Jual beli benda berharga ini harus diperketat dan tidak sembarang orang bisa mengoleksi keris.

"Justru orang luar yang menghargai keris sebagai benda warisan budaya, sementara kita sendiri belum ke arah itu," ujar Sukirno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com