Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Impor Kecambah Kelapa Sawit

Kompas.com - 25/05/2011, 18:50 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Produksi kecambah kelapa sawit Indonesia mencapai 210 juta butir, sementara kebutuhan nasional hanya sekitar 114 juta butir per tahun. Untuk itu, belum waktunya Indonesia mengimpor kecambah.

Demikian antara lain yang disampaikan Direktur Jenderal Perkebunan dari Kementerian Pertanian Gamal Nasir saat meninjau proses produksi kecambah PT Socfin Indonesia (PT Socfindo) di Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (25/5/2011).

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya Gamal melihat produksi kecambah untuk menjadi dasar perlu tidaknya mengimpor kecambah.

Saat ini Indonesia mempunyai kuota impor kecambah sebanyak 14 juta butir. "Di meja saya banyak surat dari beberapa perusahaan perihal permohonan impor benih kelapa sawit atau kecambah, tetapi belum saya tanda tangani," kata Gamal.

Menurut dia, keinginan untuk impor kecambah perlu dikaji ulang, bahkan dibatalkan, mengingat kecambah produksi dalam negeri masih berlimpah. Jangan sampai kecambah produksi dalam negeri tidak terserap, tetapi para pengusaha kelapa sawit malah mengimpor kecambah dari luar negeri.

Kelapa Bidang Tanaman PT Socfindo Permadi menjelaskan, kemampuan produksi kecambah PT Socfindo mencapai 50 juta butir per tahun. Akan tetapi, saat ini phaknya menurunkan produksi menjadi 30 juta butir per tahun lantaran penyerapan masih rendah.

Pada tahun 2009, PT Socfindo memusnahkan 2,97 juta butir kecambah dan pada tahun 2010 sebanyak 1,46 butir kecambah. Itu lantaran kecambah, yang telanjur diproses, tidak dapat disalurkan ke pasar karena permintaan menurun.

Dari produksi 30 juta butir kecambah yang saat ini diproduksi PT Socfindo, sebagian besar didistribusikan ke Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Baru sebanyak 8 persen di antaranya yang diekspor ke Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Latin.

"Saat ini kami bahkan masih menyimpan 18 juta butir kecambah di gudang yang cukup untuk memasok kebutuhan kecambah selama enam bulan. Kami juga menambah produktivitas 2 juta sampai 3 juta butir per bulan," kata Manajer Produksi Kecambah PT Socfindo Indra Syahputra.

Dia mengatakan, pihaknya siap membantu pemerintah menyediakan kecambah berkualitas jika memang dibutuhkan. Harga kecambah PT Socfindo juga relatif terjangkau, yakni Rp 9.500 per butir.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com