Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Homoseksual Lebih Rentan Kanker

Kompas.com - 09/05/2011, 16:46 WIB

Kompas.com - Pria penyuka sesama jenis diketahui lebih rentan menderita kanker dibandingkan dengan pria yang heteroseksual. Kesimpulan itu didapatkan berdasarkan hasil penelitian terhadap 120.000 orang di California, Amerika Serikat.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Cancer ini dilakukan berdasarkan survei California Health Interview yang dilakukan tahun 2001, 2003 dan 2005. Sekitar 3.690 pria dan 7.252 wanita yang diinterview pernah didiagnosa kanker dalam hidupnya.

Dari total 122.345 responden yang disurvei, 1.493 pria dan 918 wanita menyatakan dirinya penyuka sesama jenis dan 1.116 wanita adalah biseksual. Pria gay dua kali lebih besar berpotensi untuk didiagnosa kanker. Sementara wanita yang lesbian pada umumnya memiliki kesehatan yang buruk.

Dr.Ulrike Boehmer, dari Boston University School of Public Health, mengatakan sebenarnya sulit menyimpulkan kaum homoseksual lebih beresiko kanker karena alasan di balik tingginya insiden kanker sangat rumit.

"Kebanyakan pria gay yang disurvei adalah orang-orang yang sembuh dari kanker atau survivor sehingga ini tidak mewakili kasus kanker sesungguhnya. Harus ada studi lanjutan untuk memastikan bahwa kaum homoseksual memang beresiko menderita tumor dan punya angka survival yang tinggi," kata Boehmer.

Ia mengatakan, jika kasus kanker dipersempit pada tingginya kejadian kanker anal pada kaum homoseksual dan infeksi HIV, hal itu masih mungkin. Faktor lain yang meningkatkan risiko kanker adalah Human Papilloma Virus yang bisa memicu kanker anal.

"Seperti diketahui infeksi HIV menyebabkan beberapa jenis kanker. Dan pria yang homoseksual berpotensi tinggi terkena HIV dibanding dengan pria yang heteroseksual," katanya.

Kaitan antara kecenderungan seks dan status kesehatan paling nyata terlihat pada wanita yang lesbian dan biseksual karena mayoritas memiliki status kesehatan yang buruk.

Dr.Boehmer mengatakan wanita lesbian dan biseksual pada umumnya lebih stres dibanding wanita heteroseksual. "Secara psikologis mereka lebih tertekan akibat perlakuan diskriminasi, kekerasan dan juga prasanga lingkungan sekitarnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com