Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres, Kapan Perlu Bantuan Dokter?

Kompas.com - 07/05/2011, 11:30 WIB

Kompas.com - Beban emosi yang menumpuk dan stres akibat pekerjaan tanpa disadari akan berdampak jangka panjang pada tubuh. Meski dalam kadar tertentu stres tetap diperlukan agar kita semakin siap menghadapi tantangan, tetapi stres berkepanjangan bisa merugikan.

Penelitian menunjukkan, stres yang diakibatkan keadan mental-emosional jauh lebih berbahaya daripada stres fisik. Stres jenis ini bisa mengakibatkan berbagai gangguan mental, seperti gangguan panik dan depresi.

Salah satu cara untuk mengurangi stres adalah dengan rileksasi. Meluangkan waktu untuk diri sendiri, melakukan hobi atau bersantai. Memiliki sikap hidup yang positif, berpikir rasional, optimis dan menerima hal-hal yang tidak dapat diubah juga bisa membantu kita hidup bersama stres.

Cara lain untuk meningkatkan kesehatan jiwa adalah dengan mencari bantuan ahli untuk melakukan konseling. "Meminta bantuan profesional bukan berarti Anda orang yang kalah, tetapi kita bisa mengubah stres yang dialami menjadi lebih efektif," kata dr. Surjo Dharmono, ahli kedokteran jiwa dari FKUI-RSCM.

Lantas, kapan stres yang kita rasakan sudah dikategorikan perlu mendapat bantuan ahli? "Sebenarnya saat kita merasa tertekan dan mengalami gejala-gejala stres, konseling akan membantu meringankan," katanya.

Tidak seperti sakit badan, bila jiwa yang sedang sakit memang sulit dikenali. Namun menurut Surjo ada beberapa kondisi yang wajib membutuhkan bantuan dokter jiwa.

Kondisi tersebut antara lain:

  1. - Kecemasan yang hebat atau panik
  2. - Depresi berkepanjangan
  3. - Keluhan fisik menahun tanpa penyebab yang jelas. Misalnya dada sering berdebar, sakit maag menahun, sering diare, gemetar dan keringat dingin.
  4. - Emosi sangat labil, mudah marah, gampang menangis.
  5. - Disfungsi kehidupan sosial, misalnya mengurung diri, relasi interpersonal memburuk.
  6. - Mengalami halusinasi dan delusi.
  7. - Mulai muncul ide bunuh diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com