Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, PLTP Gedong Songo Mulai Dibor

Kompas.com - 22/04/2011, 21:13 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Aktivitas pengeboran pembangkit listrik tenaga panas bumi ( PLTP) di Dusun Darum, Kelurahan Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, ditargetkan akan dimulai pada bulan Oktober tahun 2011. Saat ini,  prosesnya masih dalam tahap eksplorasi. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, Teguh Dwi Paryono, Jumat (22/4/2011) di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sesuai rencana, pemerintah akan membangun PLTP yang potensial menghasilkan listrik sebesar 110 megawatt di kawasan yang berdekatan dengan kompleks Candi Gedong Songo.

Teguh menyebutkan, selain tengah dalam proses eksplorasi, proses lelang telah dilakukan. Diharapkan pada akhir April proses lelang tersebut sudah selesai dan pembangunan PLTP dapat segera dimulai.

Nantinya, listrik dari dua unit PLTP masing-masing menghasilkan sebesar 55 megawatt akan dibeli oleh PT PLN dan disalurkan di sistem Jawa Bali. Kesepakatan itu telah ditandatangai oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral beberapa waktu lalu.

Teguh juga meyakinkan bahwa pembangunan PLTP di lokasi yang berdekatan dengan Candi Gedong Songo tidak akan mengganggu eksistensi candi. Dia membandingkan dengan PLTP Dieng yang hanya berjarak 200 meter dari bangunan candi.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelestarian Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jateng Gutomo, mengungkapkan, pihaknya masih merasa khawatir a kan dampak dari pembangunan PLTP di lokasi itu. Aktivitas seperti pengeboran, misalnya, belum diketahui seberapa besar kekuatannya.

"Walaupun diyakinkan tidak apa-apa, getarannya seberapa besar kami belum tahu. Kami khawatir, getarannya dapat merobohkan bangunan candi," ujar Gutomo.

Selain itu, asap dari belerang (sulfur) juga dapat merusak dinding candi. Di beberapa candi yang lokasinya dekat dengan sumber panas bumi, misalnya, kata Gutomo, ditemukan bercak-bercak putih. Dari bercak-berc ak tersebut, kemudian batu candi mulai keropos.

Kondisi itu merupakan kondisi ketika panas bumi keluar secara alamiah. Angin yang membawa asap belerang mengenai bangunan candi. Gutomo khawatir, jika pembangkit listrik sudah beroperasi, asap yang keluar akan lebih banyak.

Melekatnya asap belerang di dinding candi seperti yang terjadi selama ini adalah proses alami yang tidak bisa dicegah, nam un jumlahnya masih sangat kecil. Kami membutuhkan kajian ilmiah yang menjelaskan mengenai hal itu, tutur Gutomo.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com