KOMPAS.com — Bahan tekstil yang dikembangkan para peneliti di China tak basah diguyur air sekaligus bisa melindungi penggunanya dari sinar ultraviolet (UV). Pada masa mendatang, bahan tersebut bisa digunakan untuk membuat baju anti-air dan anti-UV.
Menggunakan nanorod seng oksida, peneliti dari Northeast Normal University di China yang dipimpin Lingling Wang membuat lapisan untuk tekstil yang bahannya meniru sifat alami daun teratai yang menolak air. Selain itu, lapisan ini juga bisa mengeblok sinar ultraviolet untuk melindungi kulit penggunanya.
Seng oksida sebetulnya bereaksi terhadap sinar matahari sehingga memengaruhi sifat anti-air yang dimiliki nanorod. Untuk mengatasi hal itu, para peneliti membungkus nanorod dengan lapisan silika dan dikombinasi dengan serat katun alami.
Para peneliti yakin kalau teknologi ini dapat digunakan dalam produksi katun untuk tekstil. Hasilnya adalah kain yang kuat, multifungsi, anti-air, dan anti-sinar matahari. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.