Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTN "Thorium"

Kompas.com - 16/03/2011, 03:11 WIB

L Wilardjo

Akhir tahun lalu, ada seminar energi baru dan terbarukan di Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro. Meskipun konon dalam dokumen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral energi nuklir tidak masuk energi baru dan terbarukan, pembangkit listrik tenaga nuklir fisi masih disinggung.

Menghapus energi nuklir dari energi baru dan terbarukan (EBT) memang tepat. Energi nuklir bukan barang baru dan tidak dapat dibarukan. Sekali dipakai, energi tidak tersedia lagi. Tinggal limbahnya yang radioaktif, radiotoksik, dan ”bandel” sekali.

Energi itu tidak habis atau musnah sebab energi (dan massa) tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Itulah prinsip konservasi energi. Energi masih ada (exist), tetapi tidak tersedia (not available) sebab sudah ”terjemplah” (disordered) dengan entropi besar.

PLTN ”thorium”

Energi nuklir dalam diskusi itu dibahas oleh pakar teknologi pembangkitan energi elektrik dari Universitas Indonesia. Ia menginformasikan bahwa provinsi Bangka Belitung (Babel) bersedia menyediakan dua pulau untuk tapak PLTN fisi. Penduduk Babel mau menerima kehadiran PLTN fisi sebab energi listriknya dapat disalurkan ke daerah lain dengan transmisi arus searah tegangan tinggi (high voltage direct current transmission) lewat kabel bawah laut. Lagi pula—ini alasan utamanya—PLTN fisi Babel itu tidak berbahan bakar uranium, tetapi thorium.

Di daerah Babel terdapat thorium yang tercampur dalam pasir timah dan bauksit. PLTN fisi dengan BBN (bahan bakar nuklir) thorium, menurut informasi yang diterima penduduk Babel, radioaktivitasnya rendah. Tidak seperti PLTN dengan BBN uranium. Pemindahan bakal tapak PLTN dari Balong dan Ujung Watu ke Babel juga disebut Dr Jarot Wisnubroto (Badan Tenaga Nuklir Nasional/Batan) dalam diskusi ”hot issue” di Metro TV.

Menyesatkan

Entah dari mana orang Babel mendapat informasi menyesatkan itu. Transmisi arus rangga tegangan tinggi dan transmisi arus searah tegangan tinggi memang dapat dilakukan, tetapi efisien dan ekonomiskah? Yang lebih konyol lagi ialah miskonsepsi bahwa thorium dapat dibelah dalam reaktor, bahwa pembelahan tidak berdampak radioaktivitas berarti.

Thorium (Th-232) ialah unsur dengan nomor atom 90. Artinya, di dalam intinya terdapat 90 ”butir” proton. Inti Th-232 tidak terbelahkan (not fissile/not fissionable), artinya tidak dapat dibelah oleh neutron.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com