Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Nuklir Jepang Berisiko Rendah

Kompas.com - 14/03/2011, 17:56 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Para ahli menyatakan, risiko kesehatan yang ditimbulkan akibat ledakan reaktor nuklir Jepang diperkirakan cukup rendah, dan kalaupun angin membawa kontaminan ke wilayah Pasifik, hal itu tidak akan mengancam negara lain.

Jepang saat ini sedang berupaya mengatasi kebocoran pada tiga reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima, menyusul peristiwa tsunami akibat gempa berkekuatan 8,9 SR pada Jumat silam.

Namun, di tengah kekhawatiran negara-negara tetangga dan wilayah di kawasan Asia lainnya akan dampak radiasi yang terbawa angin, PBB melalui salah satu pejabatnya menegaskan bahwa risiko penyebaran radiasi terbilang masih rendah.

"Ini bukanlah masalah kesehatan publik. Tidak akan seperti Chernobyl," ungkap Malcolm Crick, Sekretaris Komite Ilmiah PBB Bidang Efek Radiasi Atom seperti dikutip Reuters.

Sebagai langkah pencegahan, Pemerintah Jepang telah mengevakuasi sekitar 140.000 orang dari wilayah sekitar reaktor di Fukushima.

Crick memberikan gambaran, kebocoran di reaktor nuklir Three Mile Island, AS, pada 1979— yang dinilai lebih parah dalam skala internasional ketimbang peristiwa di Jepang—mengeluarkan level radiasi yang rendah.

"Banyak orang diperkirakan akan terkena radiasi setelah peristiwa Three Mile Island. Tingkat radiasi dapat terdeteksi, tetapi dalam konteks kesehatan manusia bukan berarti apa-apa," tambah Crick. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa risiko kesehatan publik akibat kebocoran pembangkit nuklir Jepang tetap dalam skala "cukup rendah".

Sementara Badan Meteorologi Jepang melaporkan bahwa angin di wilayah reaktor bergerak dari selatan menuju barat pada Minggu malam, atau berembus dari Fukushima menuju Samudra Pasifik.

"Arah angin berlaku untuk masyarakat di Jepang. Berembus menuju ke Pasifik. Namun saya kira tidak akan menjadi masalah bagi negara-negara lain," ungkap Lennart Carlsson, Direktur Keamanan Pembangkit Tenaga Nuklir di Swedia. 

Peristiwa Chernobyl diketahui setelah radiasi terdeteksi di Pembangkit  Nuklir Forsmark di Swedia, lebih dari satu hari setelah ledakan, di mana pihak  Moskwa tidak pernah secara resmi mengakui peristiwa itu.

Crick menyatakan, waktu adalah hal yang sangat membantu dalam menekan risiko kebocoran terhadap kesehatan karena dampak buruk radiasi seperti iodin radio dapat menghilang dalam hitungan jam atau hari.

Pihak Jepang sendiri menilai peristiwa di Fukushima berada pada level 4 dalam skala internasional, yang berarti hanya menimbulkan dampak yang bersifat lokal. Sedangkan peristiwa Chernobyl berada pada level tertinggi, yakni skala 7, dan kasus di Three Mile Island berada dalam level 5.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com