Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hentikan Membunuh Beruang Madu

Kompas.com - 11/02/2011, 22:08 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, meminta warga berhenti membunuh beruang madu.

Kepala BKSDA Tapaktuan, Aceh Selatan, Safwan, yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat (11/2/2011), menyesalkan tindakan warga yang telah membunuh seekor beruang madu dewasa di Desa Kuta Trieng, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kamis sore.

"Warga beramai-ramai memburu dan membunuh satwa langka itu, memang sudah dua pekan beruang yang memiliki berat sekitar 70 kg itu memangsa dan merusak dinding rumah warga." kata Safwan.

Ia juga berharap warga agar tidak melakukan tindakan anarkis terhadap satwa dilindungi itu, pihaknya juga sedang berupaya menanggulanginya.

Berkeliarannya beruang madu di permukiman penduduk dan memangsa ternak unggas merupakan kasus yang pertama di kabupaten yang berada di kaki gunung Bukit Barisan itu.

Pihaknya juga telah menghubungi BKSDA Provinsi Aceh untuk membantu penanganan agar satwa liar itu dapat ditangkap atau digiring kembali ke habitatnya.

Safwan meminta warga untuk melakukan penanggulangan dengan cara mengusir beruang dengan api atau sering membuat api unggun didaerah yang menjadi lintasannya, sambil menunggu perangkap yang didatangkan dari Banda Aceh.

Sebelumnya, anggota DPRK Aceh Selatan, Azmir, mengatakan, dibunuhnya satwa dilindungi itu oleh warga akibat kekecewaan warga terhadap BKSDA yang tidak melakukan penanganan.

"Sudah dua pekan lebih beruang itu berkeliaran di permukiman penduduk, aparat desa bahkan Muspika sudah melaporkan kasus itu ke BKSDA, namun hingga saat ini juga belum ditangani," kata Azmir.

Beruang yang telah merusak dinding rumah Usman (60), warga Desa Kuta Trieng, dan memangsa puluhan ternak unggas tidak hanya berkeliaran pada malam namun juga siang hari.

Anggota Dewan dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) mengatakan, berdasarkan keterangan dari masyarakat diperkirakan masih terdapat dua ekor beruang lainnya di permukiman Desa Kuta Trieng, Panton Pawoh, Pante Geulima, Ie Klung, dan Pulo Ie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com