Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AIDS Renggut 136 Jiwa di Kabupaten Malang

Kompas.com - 08/02/2011, 09:31 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Selama kurun waktu dua tahun terakhir virus HIV/AIDS telah merenggut 136 jiwa warga di Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Malang Adi Purwanto mengakui, sejak tahun 2009 hingga Januari 2011 penderita HIV/AIDS mencapai 542 orang dan 136 di antaranya meninggal, termasuk lima bayi.

"Total jumlah bayi yang terinfeksi HIV/AIDS di daerah ini sebanyak 20 bayi dan lima di antaranya telah meninggal. Bayi yang terinfeksi virus HIV/AIDS ini rata-rata tertular secara berantai dari ibu dan bapaknya," tegas Adi, Selasa (8/2/2011).

Menurut dia, orang tua bayi yang tertular HIV/AIDS ada yang sebelumnya adalah penjaja seks komersial (PKS), dan bapaknya ada yang pecandu narkoba jenis suntik, sehingga menulari ibunya dan ibunya menulari bayinya.

Ia mengatakan, jumlah penderita HIV/AIDS tersebut 313 orang adalah laki-laki dan 229 perempuan. Sistem penularannya juga bermacam-macam di antaranya adalah melalui seks heterogen (sering berganti pasangan) sebanyak 238 orang.

Selain itu, penggunaan narkoba jenis suntik sebanyak 128 penderita, perempuan yang tertular suaminya sebanyak 56 penderita dan faktor keturunan sebanyak 20 bayi dan lima di antaranya meninggal.

Pada tahun 2009, jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi virus HIV/AIDS baru 35 orang, namun pada awal 2011 sudah mencapai 56 penderita, berarti dalam dua tahun ada peningkatan hingga 21 orang.

Sebagai langkah pencegahan, katanya, pihaknya dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat secara berkala melakukan pemeriksaan kepada para PSK yang tersebar di beberapa lokalisasi. "Kami juga sudah mendirikan beberapa klinik Infeksi Seksual Menular (IMS) dan Voluntary and Counseling Testing (VCT) di sejumlah puskesmas di kecamatan," ujarnya menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com