Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kebingungan, Menduga Ulah Binatang

Kompas.com - 25/01/2011, 10:00 WIB

KOMPAS.com - Minggu (23/1) pagi adalah hari Minggu biasa bagi Ngadiran, kecuali dia menemukan bahwa sebagian rumpun tanaman padinya roboh. Baginya, tak ada hal yang aneh.

Dia baru terkejut ketika menyaksikan warga mulai berdatangan dan mendaki Gunung Suru untuk melihat hamparan sawah dari atas.

Ngadiran adalah pemilik salah satu sawah dari tujuh sawah yang menjadi lokasi lingkaran misterius tersebut.

Gunung Suru adalah sebuah bukit kapur berketinggian 25 meter-30 meter di utara areal sawah Ngadiran dengan jarak sekitar 150 meter. ”Saya lalu mengecek sendiri (naik bukit) dan ternyata, kok, ada alur-alur di sawah,” kata Ngadiran. Sebelum ada pola itu, Sabtu lalu, ia mengaku tak ada angin kencang atau suara gemuruh.

Lingkaran misterius yang biasanya disebut sebagai crop circle—dengan diameter 60 meter-70 meter yang muncul di Dusun Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, yang pada Senin kemarin mengundang kehebohan—itu berada di atas tanah milik tujuh warga.

Kemenakan Ngadiran, Fachrurrozi (26), meyakini pola misterius itu bukan buatan manusia. Awalnya ia juga mengira lingkaran muncul akibat ulah binatang liar, seperti harimau. Dugaan itu sirna setelah ia menyaksikan pola dari atas Gunung Suru. Fachrurrozi segera memotret lingkaran misterius sebelum mengunggah gambar itu ke jejaring sosial Facebook.

Sangat rapi

Alur-alur berpola crop circle itu tercipta dari rumpun padi yang rebah. Rebahan rumpun setinggi satu meteran itu rapi. Tidak seperti bekas dipotong.

Gelombang warga kemarin menyerbu dusun tersebut. Ada yang langsung berbisnis: menjual foto ”lingkaran UFO” Rp 10.000 per lembar. Jejaring sosial Twitter dan Facebook langsung riuh dengan informasi dan foto lingkaran misterius itu.

Al Kautsar (19), mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung yang sedang berlibur di Yogyakarta, dan Roni (19), warga Kotagede, Yogyakarta, naik ke atas bukit. ”Saya tahu ada ini dari Facebook. Apa pun pendapat tentang ini, pola ini indah dan sepertinya presisi,” ujar Kautzar.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com