Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Dia Johny Setiawan?

Kompas.com - 12/01/2011, 09:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kita patut berbangga setiap ada putra bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Salah satunya di bidang astronomi ada nama Johny Setiawan, yang dikenal sebagai penemu banyak planet ekstrasurya.

Dr rer nat Johny Setiawan adalah astronom asal Indonesia yang bekerja sebagai peneliti di Departemen Pembentukan Bintang dan Planet, Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman. Selama tujuh tahun berkarya sebagai peneliti sejak tahun 2003, astronom yang menjuluki dirinya "astronom gokil" ini telah menemukan 15 planet ekstrasurya alias planet-planet di luar tata surya kita.

Planet terakhir yang ditemukannya adalah HIP 13044b, sebuah planet yang mengorbit bintang lansia dan minim kandungan logam, HIP 13044. Penemuan ini mampu membuka cara pandang baru tentang proses pembentukan bintang sebab saat ini diyakini bahwa bintang tua dan minim kandungan logam tak mungkin memiliki planet.

Akhir tahun 2010, penemuan HIP 13044b dinobatkan sebagai 10 penemuan sains terbaik 2010 versi majalah Times. Temuan astronom yang kini berusia 36 tahun itu bisa disejajarkan dengan temuan Gliese 581g yang merupakan asing planet mirip Bumi dan temuan para fisikawan di European Organization for Nuclear Research (CERN).

Temuan besar Johny lainnya adalah planet TW Hydrae b. Penemuannya tergolong mencengangkan sebab di antara ratusan planet ekstrasurya, tak satu pun yang mengorbit pada bintang yang berusia muda. Diketahui, TW Hydrae b mengorbit bintang TW Hydrae, bintang yang baru berusia 8-10 juta tahun, 1/500 usia matahari saat ini.

Max Planck Institute for Astronomy mengakui penemuan TW Hydrae b sebagai salah satu penemuan  spektakuler. Untuk pertama kalinya, ilmuwan berhasil menemukan secara langsung bahwa planet terbentuk dalam lingkaran cakram yang berputar pendek setelah kelahiran bintang. Penemuan itu memungkinkan kajian baru dalam pembentukan bintang dan migrasi planet.

Selain dua planet tersebut, Johny juga menemukan planet-planet lain, di antaranya HD 47536b, HD 47536c, dan HD 11014b. Planet yang ditemukannya merupakan bagian dari proyek Search for Exoplanet with Radial-velocity at MPIA (SERAM).

Ketertarikan Johny pada astronomi sudah dimulai sejak kecil ketika menonton film Star Trek. Ketertarikan mulai berkembang kala membaca buku Alam Semesta dan Cuaca. Johny kecil yang waktu itu dibesarkan di wilayah Johar Baru akhirnya mulai menggali lebih banyak tentang astronomi, termasuk di bangku sekolah.

Sekolah jenjang menengah dihabiskannya di Marsudirini, Matraman, Jakarta Timur. Mulai jenjang S-1 sampai meraih gelar doktor dihabiskannya di Jerman. Program doktor yang diraihnya dengan beasiswa dari European Southern Observatory di Keipenheuer Institute for Solar Physics Univseritas Freiburg mengantarkannya meraih predikat summa cum laude.

Sisi lain kehidupan Johny adalah hobinya memasak, fitness, dan melukis. Kemampuan memasak diasahnya ketika bekerja sambilan sebagai koki di Warsteiner Keller selama studi awal di Jerman. Hingga kini, beragam masakan, mulai nasi tumpeng hingga tahu berontak, bisa dibuatnya. Hingga sekarang, ia sering menerima pesanan makanan untuk acara kantor ataupun teman.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Terkini Lainnya

    Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

    Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

    Fenomena
    Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

    Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

    Oh Begitu
    Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

    Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

    Fenomena
    Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

    Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

    Oh Begitu
    Tak Cemari, 'Karat Pintar' Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

    Tak Cemari, "Karat Pintar" Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

    Fenomena
    Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

    Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

    Fenomena
    Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

    Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

    Oh Begitu
    Apa yang Membuat Ketan Lengket?

    Apa yang Membuat Ketan Lengket?

    Oh Begitu
    Kabar Buruk, Lebah Berpotensi 'Lenyap' dari Eropa pada 2080

    Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

    Fenomena
    Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

    Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

    Oh Begitu
    Dari Mana Asal Anggur Muscat?

    Dari Mana Asal Anggur Muscat?

    Oh Begitu
    Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

    Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

    Fenomena
    6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

    6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

    Kita
    Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

    Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

    Oh Begitu
    Apakah Bintang Bisa Menjadi Planet?

    Apakah Bintang Bisa Menjadi Planet?

    Oh Begitu
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com