Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Lemak Perut Diusir?

Kompas.com - 04/01/2011, 10:03 WIB

Kompas.com — Memiliki perut rata dan kencang merupakan idaman banyak orang. Pada umumnya orang yang berusia 30 tahun, pernah hamil, hobi makanan berlemak, atau terlalu banyak menenggak bir merupakan kelompok utama yang lebih bermasalah dengan lemak perut.

Namun, Anda tidak perlu putus asa karena sebenarnya lemak perut bisa ditundukkan meski tidak ada formula instan untuk melakukannya.

"Tidak ada peluru ajaib, rencana diet, makanan spesifik, atau olahraga yang secara khusus ditargetkan untuk lemak perut. Tapi, kabar baiknya adalah lemak perut merupakan lemak yang pertama akan terkikis ketika berat badan Anda berhasil diturunkan," kata Michael Jensen, MD, ahli endokrinologi Mayo Clinic.

Pada dasarnya kelebihan kalori yang masuk ke dalam tubuh kita disimpan di dua tempat, yaitu di bawah kulit (subcutaneous fat) untuk jangka panjang dan di bagian perut (visceral fat) untuk jangka pendek.

Visceral fat disebut juga lemak omental, yaitu lemak pada omentum, sepotong jaringan yang menempel pada perut, tepatnya di bawah otot abdominal. Lemak ini menyelubungi organ, seperti jantung, hati, dan beberapa organ inti lain.

Apa pun bentuk tubuh Anda, baik apel maupun pir, kelebihan lemak perut yang mengganggu Anda bisa disingkirkan. Orang yang kegemukan akan lebih cepat menyingkirkan lemak di bagian perutnya. Makin cepat Anda mengurangi berat badan, makin cepat pula lemak perut itu hilang.

"Sebanyak 99 persen orang yang berhasil menurunkan berat badannya akan kehilangan lemak di bagian perutnya lebih dulu dari lemak di bagian tubuh lain. Kemudian, secara proporsional akan kehilangan berat badan dari tubuh bagian atas," kata Jensen.

Selain olahraga pembakar lemak dan pengencangan otot perut, cara untuk menghilangkan lemak di bagian perut adalah mengurangi jenis lemak jenuh dan mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com