Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bangkai Ini Tumbuh di Sawah

Kompas.com - 23/12/2010, 22:38 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Bunga Rafflesia Arnoldii atau yang lebih dikenal dengan sebutan bunga bangkai ditemukan di tengah sawah di kawasan Tambak Dalam Blok H/15, Krembangan, Surabaya.

Bunga yang menimbulkan bau layaknya bangkai tersebut ditemukan oleh Huda Santoso (42), warga Tambak Dalam. Di sawah miliknya, tak sengaja ia mencium bau tidak enak.

"Lalu saya cari, ternyata ada bunga besar warna merah yang dikerubuti lalat. Tapi saya tidak langsung cerita ke tetangga, khawatir rusak karena banyak yang melihat. Maka saya hanya memagari dan sesekali melihatnya," ujarnya, Kamis.

Bapak dua anak itu mengaku menemukan bunga langka ini pertama kali pada Minggu (19/12/2010). Ketika mekar, diameter bunga tersebut berukuran hingga 40 sentimeter dengan tinggi hingga 50 sentimeter.

Empat hari berselang bunga tersebut sudah mulai layu, mahkotanya pun sudah mengatup. "Sepertinya memang sudah mulai layu. Selama ini saya biarkan, karena tidak tahu cara merawatnya," tukas Huda.

Diceritakannya, semalam sebelum menemukan bunga bangkai, ia mempunyai firasat ketika tidur. Dalam mimpinya, ia memotong pohon pisang miliknya.

"Saya tidak tahu apakah arti mimpi itu. Tapi yang jelas, besoknya saya melihat pisang di sawah yang ada di samping rumah. Ketika itulah saya menemukan bunga bangkai yang berada persis di samping pohon pisang," tutur pria yang bekerja di Pabrik Kayu Kawasan Pergudangan Jalan Kalianak 55, Surabaya.

Sementara, istrinya, Kasmini, mengaku sudah sejak dua minggu lalu melihat kuncup bunga tersebut. Namun, ia tak mengira bunga tersebut merupakan bunga langka yang tidak tumbuh di sembarang tempat.

"Saya kira tunasnya pohon pisang. Soalnya ada di dekat pohon pisang. Makanya saya tidak curiga dan membiarkannya saja," papar wanita berusia 34 tahun itu.

Ke depan, pihaknya belum memiliki rencana terhadap bunga tersebut. Hanya saja, jika ada peneliti atau pemerintah yang akan membelinya, ia mempersilahkan dan tak keberatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com