Gunung Gede Pangrango Ditutup

CIBODAS, KOMPAS.com — Terhitung mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2011, Gunung Gede Pangrango tertutup untuk segala macam kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (luas 22.851 hektar), yang merupakan lokasi pendidikan konservasi terbaik di Asia Tenggara, bisa pulih kondisinya sebagaimana sedia kala.

Kepala Besar Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Agus Wahyudi mengatakan hal itu pada acara Lomba Kebut Gunung (LKG) 2010 yang digelar Vanaprastha bekerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Pangrango, Sabtu (18/12/2010) di Cibodas, Jawa Barat.

"Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango berada di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kabupaten Bogor. Penutupan kawasan selama tiga bulan untuk memulihkan keadaan lingkungan," katanya.

Agus Wahyudi menjelaskan, kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dikunjungi 60.000 sampai 80.000 orang. Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan curah hujan 3.000 sampai 4.000 mm/tahun mempunyai fungsi hidro-orologi, yaitu sebagai daerah tangkapan dan pemasok air yang sangat penting.

"Tidak kurang dari 1.075 sungai dan anak sungai yang mendistribusikan air di empat daerah aliran sungai, yaitu DAS Ciliwung, Citarum, Cimandiri, dan DAS Cisadane. Air yang dihasilkan dari kawasan ini digunakan oleh penduduk di Kabupaten Cianjur, Bogor, Sukabumi, termasuk Tangerang dan Jakarta," jelas Agus Wahyudi.