Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Vietnam Diobral

Kompas.com - 18/12/2010, 04:03 WIB

Jakarta, Kompas - Para pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, mengobral beras operasi pasar eks impor dari Vietnam. Beras dengan kualitas setara IR-64 kualitas II hanya dijual Rp 5.850 per kilogram di tingkat grosir, padahal di pasaran harganya sekitar Rp 6.300 per kg.

Obral beras ini untuk menurunkan harga beras di pasar. Menurut Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso, Jumat (17/12) di Jakarta, selama operasi pasar (OP), harga beras turun, tetapi penurunannya tidak signifikan, hanya Rp 300 per kg.

Padahal, OP berlangsung lebih dari dua pekan sejak 29 November. Bahkan, di beberapa daerah di luar Jawa masih terjadi kenaikan harga.

Untuk menekan harga beras di pasar, pemerintah menambah alokasi beras untuk program beras bagi rakyat miskin (raskin) tahun ini sebanyak 262.000 ton. Beras ini didistribusikan bulan ini untuk 17,48 juta rumah tangga sasaran.

Mulai 16 Desember, Bulog melakukan OP untuk jenis beras premium dengan kadar patahan maksimal 5 persen. ”Diharapkan permintaan beras di pasar melemah dan harga bisa turun lagi,” kata Sutarto.

Sepanjang tahun 2010,

OP beras Bulog 25.646 ton. Dengan harga tebus Rp 5.600 per nilai beras OP yang disalurkan Bulog lebih dari Rp 143 miliar.

Menurut Koordinator OP di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Nellys Soekidi, operasi pasar efektif meski penurunan harga beras tidak signifikan.

Di tingkat pedagang grosir PIBC, harga beras medium setara IR-64 kualitas 3 Rp 6.100-Rp 6.200 per kg, kualitas 2 Rp 6.400- Rp 6.500 per kg, dan kualitas 1 Rp 6.600-Rp 6.700 per kg. Beras kualitas super di atas Rp 7.000 per kg. Harga beras di tingkat grosir Rp 300-Rp 400 lebih rendah daripada eceran.

”Untuk lebih menekan harga, saya jual beras OP Rp 5.850 per kilogram, kalau ada yang minta Rp 5.830, saya kasih,” katanya.

Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Jember Rudi Wibowo mengingatkan agar pemerintah waspada dengan tingginya harga pangan dan dampaknya terhadap inflasi.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, laju inflasi Januari-November 2010 mencapai 5,98 persen. Adapun laju inflasi November year on year 6,33 persen. Sumbangan dari kelompok bahan makanan 1,49 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,46 persen. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com