Kultur Riset Akan Didorong

JAKARTA, KOMPAS.com - Para ilmuwan Indonesia yang berkiprah di luar negeri hadir dalam International Summit 2010 Ikatan Ilmuwan Indonesia International (I4) yang akan berlangsung dari tanggal 16-18 Desember 2010 di Jakarta. Mereka datang berbagi pengalaman.

"Pertemuan ini telah berhasil mengumpulkan 62 orang ilmuwan Indonesia yang bekerja di luar negeri," kata Sekjen I4 Achmad Adithya.

Sejauh ini, telah terdata 2000 ilmuwan Indonesia yang bekerja di luar negeri. Sebanyak 850 dari jumlah yang ada telah terkumpul data base-nya. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, para ilmuwan akan melihat posisi indonesia serta menentukan tantangan yang ada dalam mengembangkannya.

"Nantinya kita akan mengarahkan terutama pada pembangunan kultur riset, memaksimalkan potensi yang ada sehingga universitas di Indonesia bisa bersaing," kata kata Nelson Tansu, salah satu ilmuwan Indonesia internasional yang berkarya di Lehigh University, AS.

Dalam pertemuan ini, ilmuwan yang terkumpul akan dibagi menjadi 11 kluster. Beberapa diantaranya adalah kedokteran dan bioteknologi, energi, rekayasa industri dan robotika, ilmu pengetahuan dan teknologi serta informatika dan elektronika.

Fasli Jalal, Wakil Kepala Kementrian Pendidikan Nasional mengatakan, "Pertemuan ini akan menjadi awal pembangunan kerjasama antara ilmuwan indonesia yang tinggal di luar negeri dengan yang berkarya di dalam negeri."

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kerjasama tersebut memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan kerjasama riset, pendampingan, sharing fasilitas dan beasiswa. "Nantinya akan dikembangkan pilot project untuk melanjutkan kerjasama ini," kata Fasli.