Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama, China Lepas Liarkan Panda

Kompas.com - 11/12/2010, 14:57 WIB

KOMPAS.com — Penjaga taman margasatwa di China terlihat sangat lucu ketika menggelar pelepasan bayi panda ke alamnya. Mereka menggunakan pakaian panda sehingga tampak seperti ayah dan ibu dari bayi panda yang akan dilepaskan.

Pakaian yang dikenakan benar-benar mirip dengan kulit panda, didominasi warna putih dan berbulu serta dihiasi spot hitam besar di bagian telinga dan tubuh. Pakaian ini digunakan untuk memastikan panda tak terpengaruh manusia.

Pelepasan panda dilakukan oleh pekerja di Hetaoping Research and Conservation Center. Pelepasan itu merupakan usaha terakhir yang dilakukan untuk mengamankan panda raksasa pada masa depan.

Pastinya, bayi panda tak langsung dilepas ke hutan. Bayi panda yang sebelumnya lahir di area penangkaran itu dilepaskan ke sebuah daerah yang lebih aman, dilengkapi dengan kamera tersembunyi untuk pemantauan.

Seebelum pelepasan, pekerja mempersiapkan kebutuhan panda dan mengukur temperaturnya. Pelepasan hewan yang dilahirkan di penangkaran memang sering kali dilakukan, tetapi ini merupakan pelepasan bayi panda pertama kalinya.

Pelepasan ini merupakan langkah terakhir China untuk menyelamatkan populasi panda yang menyusut hingga 1.500-3.000 di alam. Hewan yang terkenal lewat film Kung Fu Panda ini adalah satu di antara beragam spesies yang rawan punah.

Berasal dari China Barat bagian tengah dan selatan, makanan panda 99 persen adalah bambu. Mereka harus memakannya terus-menerus karena kandungan gizi yang rendah. Kini akibat pembabatan hutan, jumlahnya menyusut.

Perkembangbiakannya sendiri merupakan hal sulit bagi panda. Fertilisasi di alam ataupun penangkaran sangat sulit terjadi memaksa para ahli untuk memberikan IVF pada panda betina. Kadang, panda betina terlalu lelah untuk bereproduksi.

Spesies ini sekarang bergantung kepada manusia untuk masa depannya. Lebih dari separuh panda yang ada melahirkan anakan yang kembar. Namun, induk hanya mampu mengurus salah satunya karena kekurangan air susu.

Akan tetapi, para ahli telah mengatasi masalah kekurangan air susu itu dengan membuat trik sistem bergilir. Bayi panda raksasa dipindahkan dari ibunya ke inkubator secara bergantian sehingga keduanya bisa terurus.

Teknik tersebut membuat tingkat kesintasan naik menjadi 98 persen. Bulan Oktober ini China berhasil mengupayakan 19 kelahiran bayi panda di penangkaran. Bulan Agustus lalu 17.000 orang dari seluruh dunia mengikuti kontes menjadi penjaga panda selama setahun di China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com