Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Rekomendasikan Wisata Merapi

Kompas.com - 06/12/2010, 09:40 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Universitas Gajah Mada (UGM) akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai program wisata Merapi pada 23 Desember 2010. Hal ini diungkapkan Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, M Enh, PhD, dalam acara World Conference on Culture, Education, Science (WISDOM) 2010 di Yogyakarta.

"Dunia sekarang dinamis sekaligus kompleks. Nenek moyang kita sudah meneliti cara hidup harmoni dengan alam dan manusia. Jadi, hidupnya damai tanpa pertengkaran. Harmoni dengan sang pencipta," kata Sudjarwadi kepada Kompas.com di sela-sela acara WISDOM 2010 di Balairung UGM, Minggu (5/12/2010).

Hanya, lanjut Sudjarwadi, dengan adanya ilmu-ilmu modern, ada beberapa pihak yang melupakan kearifan lokal pada masa lalu. Oleh karena itu, pihak UGM mengadakan acara tersebut. Dalam acara ini, berkumpul ahli-ahli dari berbagai disiplin ilmu, dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, pihak swasta, instansi pemerintah, sampai pihak asing.

"Tujuannya, kita sama-sama berpikir supaya penemuan teknologi dan ilmu pengetahun yang mutakhir dan terkini bisa sejalan dengan kearifan lokal dari nenek moyang," ucap Sudjarwadi.

Menurutnya, Yogyakarta memiliki tiga pilar, yaitu pendidikan, budaya, dan pariwisata. Ketiga hal tersebut terjalin dalam acara WISDOM 2010. Para peserta akan mendapatkan pengalaman nyata bagaimana hidup harmonis sesuai dengan kearifan lokal sebagai bekal ilmu pengetahuan. Dalam WISDOM 2010 ini para peserta akan berkunjung ke beberapa desa dalam Post Merapi Eruption Social Program dengan melewati rute Pangukrejo-Gondang-Petung-Pagerjurang.

Tujuannya agar peserta dapat memahami The Spirit of Merapi yang menjadi akar kearifan lokal yang telah ada dalam masyarakat sekitar Merapi selama berabad-abad. Kunjungan tersebut juga menunjukkan kepada para peserta WISDOM 2010, bagaimana kearifan lokal berperan sebagai sumber daya alam untuk menjaga Merapi dan penduduk sekitarnya.

"Gunung Merapi merupakan gunung paling aktif di dunia. Kita berharap, itu bisa menjadi ikonnya Yogyakarta. Ke depan dengan ilmu maju kita pandang Gunung Merapi sebagai karunia, bukan bencana. Kita mengundang peneliti untuk datang," katanya.

Ia mengibaratkan Gunung Merapi sebagai panggilan merdu bagi para ahli di dunia karena gunung ini menyimpan berbagai misteri. Sudjarwadi menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengembangkan jalur wisata Merapi yang dirancang dosen arsitek. Wisata ini mengabungkan wisata alam dan wisata pengetahuan. Tak sekadar jalan-jalan, wisatawan juga akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman nyata mengenai kearifan lokal, sama halnya yang akan didapatkan peserta WISDOM 2010. Ia juga berharap, rekomendasi dari pihaknya ini bisa terwujud. Bahkan, suvenir pun sudah dipersiapkan, yaitu berupa batu vulkanik lengkap dengan penjelasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com