Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uwak Sam Terancam "Cuci Gudang"

Kompas.com - 06/12/2010, 06:38 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat merencanakan perombakan besar kabinet, pejabat-pejabat militer, dan mata-mata intelijen yang terkait skandal WikiLeaks. Demikian menurut sebuah laporan pada Minggu (5/12/2010).
   
Laman internet berita AS, The Daily Beast, menulis bahwa pengungkapan WikiLeaks mungkin telah membuat orang-orang yang kedapatan telah sangat kritis terhadap pemerintah-pemerintah yang korup atau tidak cakap dalam melakukan tugas berada dalam posisi yang "berbahaya" atau tidak mungkin. "Kami akan terpaksa menarik beberapa orang terbaik kami ... karena mereka berani melaporkan kembali kebenaran mengenai negara-negara tempat mereka bertugas," kata seorang pejabat keamanan nasional pada laman internet itu.
   
Rencana itu masih dalam perkembangan. Namun, Departemen Luar Negeri, Pentagon, dan CIA akan bekerja berdasarkan asumsi bahwa rencana itu akan berupa perubahan personel di beberapa kedutaan besar AS dan konsultan-konsultan dalam beberapa bulan mendatang. Demikian menurut laporan tersebut.
   
Ketika diminta oleh AFP untuk mengomentari laporan mengenai perombakan tersebut, juru bicara Deplu AS, Leslie Phillips, mengatakan, "Kami akan (merombak) jika kami memang memerlukan langkah itu." Namun, ia tidak memberikan rincian lebih jauh.
   
Senator senior Demokrat, John Kerry, juga memberikan isyarat mengenai perubahan staf sebagai akibat dari pengungkapan WikiLeaks. "Saya tidak dapat mengatakannya kepada Anda, tapi mungkin bahwa di beberapa tempat, orang akan mengaku tidak dapat bekerja dengan mereka (staf AS). Dan saya akan mengatakan itu dengan diam-diam dan di belakang layar," katanya pada acara Meet the Press NBC.
   
WikiLeaks telah melemparkan diplomasi AS ke dalam kekacauan sepekan lalu ketika mereka mulai mengeluarkan lebih dari 250.000 dokumen rahasia Deplu AS.
   
Pada hari Minggu, seorang mantan duta besar untuk Irak dan Afganistan mengatakan, Dubes AS untuk Kabul, Karl Eikenberry, akan diganti setelah ia memberikan penilaian yang keras dan terperinci, yang diungkapkan dalam Wikileaks, terhadap Presiden Hamid Karzai dan pejabat-pejabat senior lainnya. "Ia akan melakukan tugas dengan baik ... tapi saya kira ia tidak bisa lagi menjadi seorang teman bicara yang efektif karena pembocoran itu," kata Zalmay Khalilzad dari CSIS pada This Week, pekan ini.
   
"Jika kita ingin menghadapi masalah kemitraan dengan Pemerintah Afganistan, jika kita ingin menghadapi masalah politik domestik secara efektif, untuk menarik keuntungan dari kerja sama, kita akan membutuhkan tim baru," imbuhnya.
   
Sementara itu, anggota-anggota parlemen dari partai-partai yang memerintah Jerman pekan lalu telah meminta Washington untuk memecat duta besarnya terkait Wikileaks. Di situ, sejumlah diplomat telah mengejek pejabat-pejabat penting Jerman. Walau demikian, pemerintah tidak meminta penarikan tersebut.
   
Adapun sejumlah anggota parlemen AS pada pembicaraan hari Minggu menunjukkan bahwa mereka akan mencari terus pemimpin WikiLeaks, Julian Assange, yang menurut anggota penting Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, disebut sebagai "teroris teknologi-tinggi".
   
"Dia telah membuat kerusakan yang sangat besar pada negara kita. Menurut saya, dia perlu dituntut dengan hukuman seberat-beratnya," kata McConnell pada Meet the Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com