Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periset "Fuel Cell" Terima Habibie Award

Kompas.com - 01/12/2010, 03:42 WIB

Jakarta, Kompas - Periset fuel cell atau sel bahan bakar dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Eniya Listiani Dewi, menerima anugerah Habibie Award. Inovasi teknologinya di bidang energi berbahan bakar hidrogen dengan hasil limbah air murni yang ramah lingkungan.

”Ini pencapaian penghargaan yang paling susah karena dipersyaratkan ada pencapaian kolaborasi dengan industri, kepemilikan paten, dan hak merek,” kata Eniya, Selasa (30/11).

Program riset Eniya saat ini bisa menghasilkan energi listrik 1.000 watt dengan bahan bakar hidrogen. Kolaborasi dengan industri sudah ditempuh dengan PT Arbe Etyrindo di bidang polimer kemasan produk elektronik.

Eniya memperoleh tiga hak paten, meliputi paten membran elektrofikasi, educational kit (lembar pendidikan) sel bahan bakar, dan reaktor biohidrogen. Hak merek dimiliki Eniya dengan nama ThamriON untuk membran elektrofikasi dan Omaf untuk educational kit-nya.

”Reaktor biohidrogen ini menghasilkan hidrogen dari biomassa,” kata Eniya.

Menurut Eniya, teknologi sel bahan bakar merupakan teknologi masa depan sebagai alternatif sumber energi baru yang ramah lingkungan. Pengembangannya kini masih pada skala laboratorium, masih menuntut pengembangan untuk skala industri.

Eniya meraih Habibie Award untuk Bidang Ilmu Rekayasa. Selain itu, penghargaan serupa juga diberikan kepada Adrian Bernard Lapian untuk Bidang Ilmu Budaya. Ahmad Syafii Maarif dan Franz Magnis-Suseno masing-masing menerima Habibie Award untuk Bidang Khusus Harmoni Kehidupan Beragama.

Bernard Lapian merupakan sejarawan senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk bidang sejarah maritim di Indonesia. Syafii Maarif sebagai Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sedangkan Franz Magnis merupakan rohaniwan dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.

Habibie Award disampaikan dalam rangka peringatan ulang tahun ke-11 The Habibie Center yang dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono serta mantan Presiden Baharuddin Jusuf Habibie. (NAW)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com