PMI Siap Dirikan Posko di Lereng Bromo

JAKARTA, KOMPAS.com — Palang Merah Indonesia (PMI) Probolinggo, Jatim, siap mendirikan posko di wilayah lereng Gunung Bromo dengan jarak 5-7 kilometer dari puncak gunung itu. Langkah ini menyusul status Awas gunung tersebut.

Menurut Kepala Markas PMI Kabupaten Probolinggo Suryadi, di Jakarta, Rabu (24/11/2010) malam, PMI Kabupaten Probolinggo siap mendirikan posko di wilayah lereng Gunung Bromo, Kamis besok.

"Tim dari PMI Kabupaten Probolinggo telah berkoordinasi dengan PMI Provinsi Jawa Timur. Kamis besok kami siap mendirikan posko di lereng Gunung Bromo yang berjarak 5-7 km dari puncak," katanya.

Sebanyak 30 relawan Satuan Tugas Penanganan Bencana (Satgana) PMI Kabupaten Probolinggo telah disiagakan untuk dikerahkan setiap saat jika kondisi Gunung Bromo semakin buruk.

"Gunung Bromo masih mengeluarkan abu vulkanik. Warga di sini tampaknya sudah terbiasa dengan kultur Gunung Bromo yang kadang aktif. Namun, mereka mengakui, kondisi sekarang yang paling menonjol," ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan data Posko PMI Kabupaten Probolinggo, pemerintah setempat telah mengeluarkan pengumuman bahwa area yang berjarak hingga 3 km dari puncak Bromo harus disterilkan dan menjadi kawasan rawan bencana (KRB).

"Lautan pasir, sabana, bukit teletubbies, dan Penanjakan Satu di kawasan Gunung Bromo kini masuk dalam area terlarang untuk wisatawan dan warga karena dikhawatirkan gas belerang beracun dari Gunung Bromo akan membahayakan pengunjung dan warga sekitar," katanya.

Selain mendirikan posko, PMI juga menyiagakan beberapa personel dan mendistribusikan dua ambulans, 1.000 masker, empat tenda peleton, dan tiga set layanan dapur umum.