Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Warga Mentawai Sebaiknya Pindah

Kompas.com - 20/11/2010, 18:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lewat penelitian yang baru saja dilakukan di Mentawai, tim Peneliti yang terdiri dari Dr Danny Hilman dari LIPI, Jose Borrero dan Herman Fritz dari Amerika serta beberapa anggota lain menemukan fakta bahwa ada warga desa di Mentawai yang terjebak dan tak bisa melarikan diri sewaktu tsunami terjadi.

"Ada satu desa yang letaknya dikelilingi oleh sungai. Tidak ada jembatan yang bisa membantu warga desa. Akhirnya warga terjebak di desanya, tak bisa melarikan diri." kata Danny dalam jumpa pers yang diadakan di Gedung Dewan Pertimbangan Presiden, Jumat (19/11/2010).

Hal tersebut menurutnya bisa menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia. Selain pendidikan dan peringatan terhadap gempa dan tsunami, faktor lokasi juga perlu diperhatikan. Lokasi juga menentukan kemampuan warga untuk melarikan diri dan mengevakuasi korban.

Danny mengungkapkan, "Penduduk yang tinggal di wilayah seperti desa tadi sebaiknya memang dipindahkan sehingga bisa mencegah peristiwa ini terjadi lagi," ungkap Danny. Pemindahan beberapa warga bisa mencegah kejadian yang sangat memprihatinkan tersebut.

Kejadian tsunami Mentawai dan jumlah korban yang tewas sangat mengejutkan peneliti. Permasalahannya, tsunami disebabkan oleh gempa yang tidak begitu terasa dan korban yang tewas pun besar. Dikatakan, ketinggian gelombang tsunami mencapai 14 meter. Adapun tsunami diakibatkan oleh slow earthquake.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com