Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Daging Sapi Itu Mewah

Kompas.com - 18/11/2010, 02:49 WIB

Puluhan orang memenuhi halaman Masjid Agung Palembang, Rabu (17/11) siang, untuk menunggu pembagian daging kurban. Mereka datang sejak pukul 09.00 setelah shalat Id. Padahal, panitia baru akan melaksanakan pembagian daging kurban pukul 15.00. Mereka rela menunggu berjam-jam untuk mendapatkan daging kurban tersebut.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas mengatakan, mereka sengaja datang ke Masjid Agung Palembang sejak pagi agar tidak kehabisan kupon daging kurban. Tanpa kupon di tangan, tipis harapan mereka untuk mendapatkan daging kurban.

Amri (51), warga 19 Ilir, Palembang, duduk santai di pelataran Masjid Agung Palembang. Sesekali dia mengobrol sambil merokok dengan beberapa kawannya yang sama-sama menunggu pembagian daging kurban.

”Saya tidak mampu beli daging sapi banyak-banyak. Di pasar harganya sekitar Rp 60.000 per kilogram,” kata Amri yang bekerja sebagai penjual makanan itu.

Menurut Amri, yang penghasilannya Rp 20.000 per hari itu, dirinya dan keluarganya belum tentu bisa menyantap menu daging sapi sebulan sekali. Ketika rezeki sedang banyak, ia bisa memberikan uang kepada istrinya untuk membeli sedikit daging sapi.

”Kalau makan tempe dan tahu, itu sudah rutin. Paling kami hanya mampu makan daging ayam karena harganya lebih terjangkau,” ungkapnya.

Amri yang punya empat anak mengatakan, tahun lalu dia tidak ikut antre untuk mendapatkan daging kurban. Tahun ini ia terpaksa ikut antre karena beban ekonomi terasa semakin berat. Apalagi keempat anaknya masih sekolah dan belum ada yang hidup mandiri.

Ana (33), warga Plaju, Palembang, yang juga menunggu pembagian daging kurban di Masjid Agung Palembang menuturkan, dirinya malah sama sekali tidak pernah membeli daging sapi karena tidak punya uang.

”Saya makan daging sapi setahun sekali, cuma saat hari raya Idul Adha. Kalau daging ayam masih terbeli, tapi daging sapi tidak pernah,” kata Ana.

Dengan penghasilan sekitar Rp 15.000 sehari dari hasil berjualan kue, memang berat bagi Ana untuk dapat membeli daging sapi. Sedangkan suaminya sudah meninggal sehingga dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com