Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Kertas Jepret Angkasa Luar

Kompas.com - 15/11/2010, 15:41 WIB

KOMPAS.com — Sebuah pesawat berbahan kertas dilengkapi kamera yang dikirim ke angkasa berhasil menjepret bumi dan angkasa luar.

Misi pesawat kertas bernama Vulture 1 itu dimulai beberapa waktu lalu dan selesai pada tanggal 28 Oktober 2010. Misi tersebut merupakan bagian dari proyek bernama Paper Aircraft Released In Space (PARIS) yang diprakarsai oleh tiga penggemar astronomi dan The Register, sebuah media online di Inggris.

"Proyek itu merupakan respons proposal seorang berkewarganegaraan Jepang untuk meluncurkan pesawat kertas dari stasiun luar angkasa," kata Ester Haines, penulis The Register, saat diwawancarai Space.com tanggal 12 November 2010 lalu. "Kami rasa kami memiliki cara yang lebih baik, maka kami lakukan itu," lanjutnya.

Adalah Haines bersama Steve Daniels dan John Ouates yang membuat pesawat kertas tersebut. Mereka membuat bagian rusuk dari pesawat tersebut dari sedotan kertas dan kertas kaku. Pesawat itu mempunyai lebar sayap 1 meter dan dibungkus dengan kertas yang dicat oranye dan perak.

Ketiganya melepas pesawat kertas tersebut dari Spanyol. Pesawat itu dibawa menuju ke angkasa oleh balon helium dan mampu mencapai ketinggian maksimal sekitar 27 kilometer sebelum akhirnya turun lagi ke bumi dan jatuh di kawasan yang memiliki banyak pepohonan di bumi.

Hasil jepretan dari pesawat kertas yang dilengkapi kamera itu berhasil menunjukkan potret bumi dan luar angkasa. Bagian bumi tampak berwarna biru sementara angkasa luar tampak berwarna hitam dalam potret tersebut. Lebar wilayah yang digambarkan dalam potret tersebut diperkirakan lebih kurang 100 km.

Proyek pesawat kertas ini menelan dana lebih kurang sebesar 13.000 dollar AS, termasuk pembuatan pesawat, balon, dan peluncuran misinya.

"Rasanya sangat emosional ketika melihat pesawat kertas itu terbang ke angkasa. Perasaan menjadi semakin gembira ketika melihat foto yang dijepretnya serta video rekaman saat pesawat kertas itu dilepas," jelas Hainen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com