Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Tangisan Bayi Tak Reda

Kompas.com - 13/11/2010, 14:21 WIB

Kompas.com — Ada banyak alasan mengapa bayi menangis, tetapi utamanya karena ia ingin mengomunikasikan kebutuhan atau ketidaknyamanan yang dirasakannya. Entah karena popoknya sudah penuh, badannya kepanasan, sakit, takut, dan lain-lain.

Tak sedikit orangtua yang kewalahan menghadapi si kecil yang terus-menerus menangis. Mereka kesulitan menenangkan bayi agar bisa kembali tidur lelap. Agar bayi kembali tenang dan tidak menangis lagi, sebaiknya orangtua memenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu:

1. Apakah bayi Anda lapar atau haus? Cobalah untuk mengingat-ingat kapan ia terakhir kali disusui ASI atau makan MPASI (makanan pendamping ASI).  Seusai disusui atau diberi MPASI, umumnya bayi yang lapar atau haus akan tenang.

2. Apakah bayi Anda kegerahan atau kedinginan? Pastikan pakaian bayi yang cocok untuk cuaca saat itu. Jangan ragu untuk mengusapkan minyak telon di saat cuaca dingin, pun menyalakan AC saat suhu udara terasa panas.

3. Periksa popok bayi Anda, mungkin saatnya diganti karena penuh sehingga membuatnya tidak nyaman.

4. Apakah bayi Anda kelelahan? Coba tenangkan ia dan buat suasana tenang agar ia dapat tidur.

5. Apakah bayi Anda merasa takut/ketakutan? Cobalah untuk memeluk dan melakukan kontak mata agar ia nyaman. Hindari menggoda berlebihan atau membiarkannya berlama-lama digendong orang asing.

6. Apakah bayi Anda memiliki gejala kolik atau cegukan? Cobalah posisikan bayi di atas bahu Anda dan dengan lembut menggosok atau menepuk punggungnya agar bersendawa.

7. Apakah bayi Anda sedang tumbuh gigi? Biasanya munculnya gigi disertai dengan demam dan membuatnya tidak nyaman. Ukur suhunya, lalu berikan obat penurun panas apabila diperlukan.

8. Apakah bayi Anda merasa bosan? Cobalah lakukan permainan "cilukba", berjalan-jalan mencari suasana baru, membacakan cerita, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com