Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Buat Burger untuk Sapi Korban Merapi

Kompas.com - 11/11/2010, 06:50 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim peneliti Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berhasil mengembangkan "burger" pakan sapi milik warga korban erupsi Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

"Burger pakan sapi untuk mengatasi ancaman kekurangan pakan ternak. Puluhan ribu sapi di DIY dan Jateng yang diungsikan akibat bencana erupsi Merapi saat ini terancam kekurangan pakan," kata koordinator tim peneliti, Ali Agus, di Yogyakarta, Kamis (11/11/2010).

Menurut dia, burger pakan sapi itu merupakan campuran dari berbagai bahan yang diramu sehingga kandungan nutrisinya mencukupi kebutuhan ternak dan tidak perlu tambahan bahan pakan lain termasuk hijauan kecuali air minum.

"Burger pakan sapi dibuat dengan bahan baku utama jerami padi sebanyak 70 persen, dedak gandum atau polard (20 persen), molase dan larutan mikrobia (10 persen) untuk membantu proses fermentasi," katanya.

Ia mengatakan, pemilihan bahan pakan utama berasal dari jerami itu karena harganya relatif murah dan masih mudah didapat untuk ternak sapi korban Merapi.

Bahkan, untuk proses fermentasinya hanya berlangsung 24 jam sehingga relatif cepat jika dibandingkan dengan teknologi pembuatan pakan silase hijauan yang memerlukan waktu tiga pekan.

Menurut dia, proses fermentasi "burger" atau "complete feed" pakan sapi akan berhasil ditandai dengan aroma yang harum dan tekstur tidak berubah atau masih seperti semula dan tidak timbul jamur.

Teknik pembuatannya juga cukup mudah. Setelah bahan jerami padi dan polard dicampur secara merata kemudian molase (tetes gula tebu) yang telah dicampur dengan larutan mikroba disiramkan di atasnya secara merata.

"Selanjutnya, bahan campuran tersebut dimasukkan plastik ukuran 25-30 kilogram dan diikat rapat. Pakan itu dapat disimpan hingga enam bulan," katanya.

Ia mengatakan, "burger" itu merupakan sebuah solusi untuk mengatasi ancaman kekurangan pakan ternak korban bencana Merapi. Apalagi, untuk memenuhi kebutuhan pakan memang tidak mudah.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com