Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascahujan Abu, Tenda Korban Diperbaiki

Kompas.com - 31/10/2010, 11:24 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Tentara Nasional Indonesia, Minggu (31/10/2010), memperbaiki tenda para pengungsi di barak-barak pengungsian yang rusak dan kotor pascahujan abu vulkanik Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu dini hari.

Tenda pengungsi di barak-barak pengungsian hingga sekarang memang banyak yang rusak dan kotor akibat hujan abu vulkanik gunung yang terletak di perbatasan wilayah Provinsi DIY dan Jawa Tengah ini.

Anggota TNI dibantu warga tampak tengah memperbaiki, membenahi, dan membersihkan tenda-tenda korban letusan gunung teraktif di Indonesia di semua barak pengungsian yang kotor maupun rusak akibat hujan abu vulkanik.

"Semua tenda di barak-barak pengungsi dibersihkan dari abu vulkanik, termasuk membenahi jika tenda miring, rusak, dan tali lepas. Kami bergotong royong membersihkan tenda dengan warga pengungsi," kata salah seorang anggota TNI yang tengah memperbaiki tenda rusak di tempat pengungsian Wukirsari.

Selain itu, anggota TNI juga mulai membangun WC darurat di empat posko pengungsi di Kabupaten Sleman untuk keperluan para pengungsi. Sebelumnya, para pengungsi terpaksa harus antre jika ingin ke WC.

WC tambahan dibuat di pos pengungsian Hargobinangun, Kepuh, Wukirsari, dan Purwobinangun. Di setiap titik akan dibuat paling sedikit 10 WC darurat.

Namun, pembuatan WC di Hargobinangun akan lebih banyak karena jumlah pengungsi di tempat ini lebih besar dibandingkan pos pengungsian yang lain.

"Saya senang dibuatkan WC tambahan sehingga tidak antre jika ingin ke WC. Selama ini pengungsi harus antre lama jika ingin ek WC karena jumlah WC dengan pengguna tidak seimbang," kata Siti Martinbah (34), di posko pengungsian Hargobinangun.

Sebelumnya tempat pengungsian di Balai Desa Hargobinangun masih kekurangan prasarana mandi cuci kakus karena jumlahnya sedikit.

"Saat ini di tempat pengungsian Hargobinangun ini mengalami kekurangan prasarana mandi cuci kakus (MCK) yang saat ini hanya berjumlah 26 unit saja," kata Kepala Desa Hargobinagun Bejo Wiryanto.

Dengan jumlah pengungsi yang cukup banyak, yakni dari kawasan Kaliurang bagian timur dan barat, Ngipik, Boyong, dan Banteng, jumlah MCK tersebut kurang mencukupi.

"Kondisi MCK saat ini kekurangan air karena keterbatasan sarana air bersih di lokasi pengungsian ini," katanya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com