Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Borobudur Mengalami Penurunan

Kompas.com - 31/10/2010, 09:15 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com — Minat wisatawan untuk berkunjung ke Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengalami penurunan akibat terjadi letusan Gunung Merapi.

"Memang ada penurunan pengunjung, tetapi tidak begitu signifikan, sekitar 10 persen dari angka pengunjung pada kondisi normal sekitar 2.500 orang per hari," kata Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno, di Magelang, Minggu (31/10/2010).

Pujo Suwarno mengatakan, pada dasarnya wisatawan tetap bisa berkunjung, tetapi untuk naik ke candi dibatasi, kalau sebelumnya bisa naik hingga lantai 10, selama proses pembersihan abu vulkanik dibatasi hingga lantai dua.

"Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu proses pembersihan abu vulkanik yang menempel di batu candi, sekaligus wisatawan tetap nyaman berkunjung ke Borobudur," katanya.

Menurut dia, penurunan jumlah pengunjung tersebut, terutama untuk wisatawan lokal, kalau wisatawan mancanegara relatif stabil.

Berdasarkan data yang ada, memang terjadi penurunan wisatawan mancanegara khususnya dari Malaysia dan Jepang, sedangkan wisman dari Eropa tetap biasa.

Ia mengatakan, pembersihan abu vulkanik di Candi Borobudur ditargetkan hari Minggu sudah selesai sekitar pukul 10.00 WIB.

"Setelah pukul 10.00 WIB, candi sudah bisa dibuka untuk semua lantai sehingga pengunjung dapat naik hingga lantai 10," katanya.

Akibat letusan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta pada Selasa telah terjadi hujan abu di Borobudur dan wilayah sekitarnya.

Untuk menghilangkan abu vulkanik yang menempel di batu candi, puluhan petugas dari Taman Wisata Candi Borobudur membersihkannya dengan cara disapu kemudian disedot dan terakhir disemprot air.

"Tahapan pembersihan abu yang menempel di candi memang begitu, kalau langsung disemprot dikhawatirkan akan mengganggu drainase," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com