Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Evakuasi di Lereng Merapi

Kompas.com - 22/10/2010, 19:08 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Tim SAR Klaten dan aparat pemerintahan setempat terus meningkatkan kewaspadaan menyusul penaikan status bahaya Gunung Merapi dari tingkat "waspada" menjadi "siaga" sejak Kamis (21/10/2010) petang. Level ini hanya satu tingkat di bawah puncak status ketika gunung itu mencapai fase erupsi atau letusan.

Pada Jumat (22/10/2010) siang, satu tim terdiri yang dari SAR dan relawan mulai mendirikan pos pantau dan bantuan darurat di kawasan Deles Indah, Desa Sidorejom, Kecamatan Kemalang. Ini termasuk wilayah terdekat di lereng timur dan tenggara gunung paling aktif di dunia yang berlokasi di tapal batas empat kabupaten di DIY dan Jateng itu.

"Kami bergerak ke Deles Indah siang ini bersama tim Pemkab Klaten. Ini sebagai antisipasi kemungkinan meletusnya Merapi yang levelnya naik jadi siaga sejak Kamis. Hari ini kami gelar latihan dan simulasi evakuasi," kata Indriarto, salah seorang anggota tim SAR dan relawan bantuan bencana Klaten di Deles Indah ketika dihubungi dari Kota Yogyakarta, Jumat siang.

Deles Indah merupakan salah satu obyek wisata alam di Klaten yang terletak sekitar 25 km dari Kota Klaten. Daerah ini berketinggian antara 800 dan 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl). Adapun Gunung Merapi memiliki ketinggian 2.968 mdpl. Gunung berjenis strato itu terakhir meletus tanggal 8 Juni 2006.

Saat itu, pada pukul 09.03 WIB, kubah lava di bagian selatan/tenggara puncak gunung runtuh dan Merapi meluncurkan awan panas ke hulu Kali Gendol. Letusan kedua terjadi hari itu pukul 09.40. Letusan ini menimbulkan luncuran awan panas sejauh 5 kilometer ke Kaliadem dan membakar sebagian besar kawasan hutan wisata di Kabupaten Sleman.

Tercatat, dua relawan bencana Merapi, Warjono dan Sudarwanto, tewas dalam peristiwa ini. Keduanya terpanggang saat menyelamatkan diri ke bunker beton Kaliadem, ketika awan panas yang sering dijuluki "wedhus gembel" bersuhu mencapai ratusan derajat celsius menyapu kawasan itu. (Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com