Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Salon Kaki" Manjakan Pengidap Diabetes

Kompas.com - 01/10/2010, 08:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para penderita diabetes, luka pada kaki adalah salah satu hal yang paling ditakutkan karena dapat berujung pada amputasi. Namun, hal itu tidak lagi perlu dikhawatirkan karena dapat dicegah dengan melakukan perawan kaki di salon kaki khusus bagi penderita diabetes.

"Tujuan salon kaki adalah melihat faktor pencetus luka," kata Prof Sarwono Waspadji dari Divisi Metabolik-Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI  di sela acara 19th Jakarta Diabets Meeting, Diabetes Lipid & Vascular Risks, Selasa silam.

“Biasanya, pada penderita diabetes terjadi penebalan atau kapalan. Kalau penebalan terjadi di tempat yang tidak semestinya waktu jalan dan pakai sepatu dapat tertekan, kemudian lecet, jadi luka dan infeksi. Karena itu sebelum semua terjadi kami berusaha mencegahnya, “ kata ­­­Prof Sarwono.

Selain itu menurut Prof Sarwono, salon kaki juga memperhatikan deformitasi (perubahan bentuk kaki). “Umumnya kaki normal telapaknya akan rata di tanah, sementara bagi penderita diabetes  jari kaki jadi menekuk ke dalam.

“Kalau seperti itu, maka tekanan pada kaki waktu jalan menjadi tinggi dan muncul penebalan. Sehingga  fungsi salon kaki adalah menipiskan kapalannya dan kalau ada luka, lukanya diobati,” kata Prof Sarwono.

Di sisi lain, menurut Prof Sarwono, kaki yang sudah berubah bentuk, tentunya memerlukan sepasang sepatu yang sesuai. “Kalau sudah begini, jangan ada tekanan karena bisa menyebabkan luka. Sehingga salon kaki juga membuat sepatu yang pas untuk mengurangi tekanan,” kata Prof Suwarno.

Salon kaki sendiri menurut Prof Sarwono sudah dapat dijumpai di beberapa rumah sakit di Jakarta, salah satunya ialah RSCM yang merupakan rumah sakit yang pertama kali mempopulerkan salon kaki ini sejak tahun 2000.

Menurut data Indonesian Diabetic Prevalence tahun 2006, jumlah penderita diabetes di perkotaan mencapai 8,2 juta orang sementara di pedesaan mencapai 5,5 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com