Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luka Bakar, 30 Menit yang Menentukan

Kompas.com - 29/09/2010, 06:51 WIB

Saat korban terkena sumber penyebab luka bakar, apakah itu air panas, api, bahan-bahan kimia atau listrik, ia harus segera menjauh atau dijauhkan dari sumber tersebut.

Jika sumbernya berupa api, api yang membakar tubuh korban harus dimatikan terlebih dahulu. Barang-barang di badan yang dapat menyimpan panas juga harus dilepaskan dari tubuh korban, seperti baju, cincin, jam tangan, atau benda-benda logam lain.

”Korban dapat juga proaktif dengan bergulung-gulung di tanah atau pasir untuk memadamkan api di tubuhnya. Hal itu perlu dilakukan karena terkadang orang di sekitar korban terbakar justru ikut panik atau tidak berani memadamkan api di tubuh korban,” ujar Aditya.

Penanganan luka bakar tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Untuk luka yang kecil, seperti akibat tersiram air panas, terciprat minyak panas, atau terkena knalpot, luka itu cukup disiram dengan air bersih yang mengalir sekitar 20 menit, bukan direndam. Cara ini untuk menghilangkan panas dan mengurangi rasa nyeri.

Air yang digunakan untuk menyiram luka harus air biasa, tidak boleh menggunakan air dingin atau air es. Penggunaan air dingin atau perendaman luka akan memicu kerusakan jaringan tubuh dan luka yang semakin dalam akibat perubahan suhu secara tiba-tiba.

Sedangkan untuk luka bakar luas yang tidak memungkinkan disiram dengan air, korban harus diselimuti dengan kain atau selimut yang bersih.

”Jangan gunakan odol (pasta gigi), mentega, kecap, minyak goreng, minyak tanah, bubuk kopi, sabun colek, atau segala bahan kimia lain. Bahan-bahan itu tidak akan membantu mengatasi penyembuhan luka bakar, justru akan memperparah karena luka yang dialami korban semakin dalam,” ujarnya. Penyembuhan

Selain ancaman kematian, pasien luka bakar yang selamat juga akan menghadapi kemungkinan cacat permanen. Kecacatan itu bervariasi, mulai dari yang paling ringan berupa perbedaan warna kulit hingga yang paling berat berupa menyatunya beberapa bagian tubuh.

Sesudah disembuhkan, pada bekas luka bakar akan muncul jaringan parut yang tumbuh berlebihan. Apabila parut itu tumbuh pada sendi, akan menyebabkan memendeknya jaringan kulit yang membuat sendi susah digerakkan. Untuk meminimalisasi parut yang tumbuh, bagian yang luka harus dibuat tetap hangat dan lembab.

Jaringan parut itu dapat dihilangkan melalui operasi pengangkatan parut dan menutup bekas luka dengan jaringan kulit dari bagian tubuh lain penderita. Jaringan kulit itu biasanya berasal dari paha dan punggung, sedangkan bekas kulit yang diambil itu umumnya akan sembuh dengan sendirinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com