Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Kesalahan Laporan Perubahan Iklim

Kompas.com - 07/07/2010, 09:21 WIB

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Sebuah badan lingkungan hidup Belanda, Senin (5/7/2010), mengecam banyaknya kesalahan dalam laporan perubahan iklim oleh badan bentukan PBB. Mereka mendesak agar laporan dibuat secara lebih berhati-hati. Meski demikian, kesimpulan umum bahwa perubahan iklim terjadi akibat perilaku manusia dan mengancam kelangsungan hidup jutaan manusia tidaklah berubah.

Maarten Hajer dari Netherlands Environmental Assessment Agency mengatakan, "Ini mirip dengan potongan teka-teki yang perlu disesuaikan satu sama lainnya agar kesalahan-kesalahan itu tidak merusak seluruh konstruksi." Sejumlah kesalahan yang ditemukan pada laporan Panel Antar-ahli tentang Perubahan Iklim (IPCC) telah membuat sejumlah negara mempertanyakan semua kebenaran terkait dengan isu perubahan iklim.

Badan tersebut mengaku bertanggung jawab pada informasi bahwa 55 persen wilayah Belanda lebih rendah dari permukaan laut, padahal sebenarnya hanya 26 persen. Laporan awal menyebutkan, pemanasan global akan menyebabkan 75 juta-250 juta penduduk Afrika berisiko kekurangan air pada 10 tahun mendatang. Angka yang benar antara 90 juta-220 juta.

Penemuan sejumlah kesalahan itu menyebabkan sejumlah negara meragukan kebenaran tentang perubahan iklim. Akhirnya dibentuk sebuah tim independen untuk mengawasi proses kerja dari para ilmuwan di dalam IPCC, antara lain tentang cara mendapatkan data dan memprosesnya. Badan tersebut mendesak agar data dari negara berkembang diperbanyak. (AP/ISW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com