Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Internasional Buru Tuna Indonesia

Kompas.com - 14/06/2010, 11:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari sekian banyak produk perikanan dari Indonesia yang dilempar ke pasar ekspor, ternyata ikan tuna tetap menjadi juara. Produk yang terbilang mahal dan gurih itu rupanya masih menjadi incaran di sejumlah negara maju maupun di negara-negara berkembang. Bahkan, tren permintaan ikan dari negara berkembang terbilang prospektif.

Bentuk tuna yang diekspor tersebut berupa tuna beku dan pre-cooked loin tuna. Selain itu, produk ikan yang menjadi idola ekspor lainnya adalah udang beku yang ternyata masih tinggi peminatnya di pasar ekspor, juga di pasar alternatif Timur Tengah.

"Yang lainnya adalah ikan hias, cumi-cumi, lobster, bandeng, dan ikan olahan kering," kata Saut Hutagalung, Direktur Pemasaran Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada Kontan, akhir pekan lalu.

Salah satu negara yang meminati tuna Indonesia adalah Timur Tengah. Eksportir ikan yang berniat merintis untuk ekspor ke wilayah alternatif tersebut tak bakal mengalami kendala persyaratan yang menyulitkan. Pasalnya, standar mutu ikan dari Indonesia sudah bisa menembus pasar Eropa dan AS.

"Spesifikasi produk sudah memenuhi, namun harga masih dalam pembicaraan," jelasnya. Artinya, untuk ekspor ke wilayah alternatif tersebut mesti dilakukan negosiasi harga sebelum ekspor dilakukan.

Pasar ikan di Timur Tengah mengalami kenaikan seiring dengan berkembangnya kota-kota penghasil minyak. Naiknya tingkat ekonomi negara itu memengaruhi sektor konsumsi dan juga meningkatkan aktivitas perdagangan seperti supermarket dan arus ekspor-impor oleh kapal-kapal yang datang dan pergi ke negara yang bersangkutan. "Supermarket sudah mulai banyak dan kapal sudah banyak yang bersandar dan mereka butuh pasokan ikan," jelas Saut.

Ekspor ikan ke Timur Tengah pada triwulan pertama tahun ini sebesar 22,3 juta dollar AS, naik dari periode yang sama tahun lalu senilai 16,4 juta dollar AS. (KONTAN/Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com