Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Tidung Memang Eksotis...

Kompas.com - 12/06/2010, 09:59 WIB

KOMPASIANA.com — Tetangga saya yang juga mantan murid privat saya ketika ia masih SMA kini memberanikan diri untuk membuka paket wisata dengan cukup murah. Ketika promosi, tak tanggung-tanggung, karyawan ANZ atau RBS atau yang dulu dikenal dengan ABN Amro langsung mem-booking untuk 45 orang. Sebuah awal mula yang menjanjikan untuk sebuah usaha wisata yang baru seumur jagung.

Kini, peminatnya terus naik. Hampir setiap pekan jasanya selalu fully booked. Jangan harap Anda bisa mendapatkan tempat untuk liburan kali ini. Tapi coba saja jika tidak percaya karena biasanya ia membatasi sampai 100 orang saja. Ini demi servis dan keterbatasan fasilitas yang ada.

Dengan Rp 260.000, paket perjalanan dua hari satu malam rasanya cukup murah sekali. Pulau Tidung memang bukan pulau wisata seperti Pulau Bidadari atau Pulau Pramuka yang sudah cukup lama dikenal sebagai pulau wisata di kawasan Kepulauan Seribu. Namun, Pulau Tidung menawarkan eksotisme keindahan laut yang lebih indah dibandingkan dengan Bali dan Lombok.

Saat ini murid saya ini sudah kebanjiran pesanan dari banyak kalangan. Pesanan itu datang dari karyawan, profesional, mahasiswa, siswa, dan utamanya backpackers yang memiliki minim dana tetapi dapat merasakan pengalaman bintang lima.

Indah nian berwisata ke sana. Namun, jangan bandingkan pulau ini dengan Pulau Bidadari dan Pulau Pramuka karena fasilitas di sana memang sudah memadai untuk berwisata. Namun, jika ditilik lebih jauh lagi, maka Pulau Tidung memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya untuk sementara ini.

Bayangkan saja, dengan harga yang sama, Anda hanya bisa mendapatkan minuman segar selamat datang jika datang ke pulau lain. Bukan berarti pulau lain juga tidak menarik, walaupun aliran listrik di pulau lain bahkan belum memadai. Di Pulau Tidung, listrik sudah menyala 24 jam.

Berkeliling pulau dengan sepeda yang bisa disewa antara Rp 15.000 dan Rp 20.000 adalah sebuah olahraga ringan di sana. Memancing dapat pula dilakukan dengan menyewa sebuah perahu nelayan dengan tarif sekitar Rp 400.000 sehari para nelayan tentunya akan merasa puas dengan pengalaman memancing yang tiada duanya. Memancing di surga itulah rasanya ketika kita dapat mengelilingi pulau sambil memancing dan ber-snorkeling ria. Biayanya? tidak terlalu mahal. Cukup Rp 35.000, kita sudah dapat menyewa alat-alat snorkeling.

Hanya bermodalkan kemauan dan usaha, murid saya yang kebetulan memiliki saudara di Pulau Tidung tersebut benar-benar menjadi sosok usahawan muda yang ikut lebih menggerakkan sebagian perekonomian Pulau Tidung. Hal itu mulai dari penduduk sekitar yang mendapatkan uang tambahan dari penyewaan rumah hingga para nelayan yang bisa menjual ikannya untuk BBQ yang merupakan salah satu fasilitas dari harga tersebut dan juga bisa mendapatkan keuntungan dari penyewaan perahu untuk memancing dan snorkeling.

Perekonomian Pulau Tidung semakin menggelora sejak meningkatnya wisatawan, utamanya backpackers, yang menikmati eksotisme pulau tersebut. Dia melibatkan semua pihak mulai dari aparat desa, karang taruna, hingga masyarakat untuk membangun sebuah wisata rakyat yang menguntungkan bagi semua pihak.

Namun, perlu diingat, orang Jakarta (semua wisatawan) harus bawa sampahnya pulang ke Jakarta kembali! Hal ini dilakukan untuk menjaga Pulau Tidung juga karena di sana tidak ada TPA atau tempat pembuangan (sampah) akhir. Dan jangan pula mencoba berbuat yang tidak senonoh, apalagi sampai dipublikasikan, karena di Pulau Tidung masyarakatnya tidak akan segan-segan menegur.

Jika Anda ke sana, jangan lupa untuk loncat dari ketinggian dermaga. Ini untuk mencoba melawan adrenalin Anda di tengah ketinggian nan menantang. Rasakan dan buktikan saja perjalanan menarik tersebut di sela-sela waktu senggang Anda. (Dzulfikar)   

Artikel lainnya bisa dilihat di http://wisata.kompasiana.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com