Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengarungi Hutan Mangrove di Bedul

Kompas.com - 06/06/2010, 17:18 WIB

"Pakai perahu itu. Insyaallah aman karena kan hanya menyusuri sungai dengan riak kecil," kata Fitri.

Mandi di Bedul Selain untuk rekreasi, kawasan Bedul dalam tiga bulan juga menjadi jujugan warga yang ingin menyembuhkan penyakit. Penyembuhan itu dengan cara mandi di pancuran air dekat tempat parkir wisata Mangrove Bedul.

Pancuran air itu sebenarnya tidak muncul begitu saja. Awalnya, pengelola kawasan wisata membuat sumur bor dengan harapan bisa mengalirkan air bersih yang bisa disalurkan ke kamar mandi umum yang telah disediakan. "Tetapi ketika dibor dengan kedalaman 32 meter sudah muncul air, katanya sekitar sini air bisa mengucur kalau dibor dengan kedalaman lebih dari 50 meter," ujar Fitria Agustina, pemandu wisata.

Kejadian itu menjadi kabar dari mulut ke mulut. Kabar itu rupanya menarik sejumlah orang, terutama mereka yang mempunyai penyakit seperti pegal-pegal, bahkan hingga sakit stroke.

Uniknya, warga yang berniat berobat memilih mandi dini hari. Bahkan jika malam Jumat, ratusan orang berbondong-bondong ke tempat itu, mulai tengah malam hingga pagi hari. "Saya sudah dua kali mandi di tempat ini, dan rasanya badan enteng," kata Mbah Nursamsiah ditemui usai mandi di pancuran air itu.

Tukini, seorang warga asal Sumatra juag mendengar kabar tentang pancuran itu. Ia yang menderita stroke kini rajin mandi di tempat itu setiap usai salat subuh. Perempuan yang menginap di rumah saudaranya di Desa Sumberasri itu mengaku strokenya sedikit berkurang.

Karena animo masyarakat tinggi, maka pengelola setempat menyediakan dua pancuran yang dikelilingi kain pembatas. Sayangnya, tempat itu masih terbuka sehingga bagi orang dewasa, mereka mandi dengan masih mengenakan baju. Di tempat itu juga belum disediakan tempat tertutup untuk ganti pakaian. (Sri Wahyunik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com