Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lupa-lupa Ingat Akibat Demensia

Kompas.com - 18/05/2010, 09:58 WIB

Pesakitan kasus korupsi juga banyak yang mengidap penyakit ini. Sebut saja Iskandar, mantan Bupati Lombok Barat yang tersangkut kasus tukar guling aset Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat. Saat diperiksa menjadi saksi pada 26 November 2008, Iskandar bahkan ngompol di persidangan dan berhalusinasi.

Mantan Presiden Soeharto juga didiagnosis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menderita demensia. Akibatnya, dia sama sekali tidak datang ke pengadilan untuk diadili.

Secara umum, ada dua tipe demensia, yakni demensia alzheimer dan demensia vaskuler. Pada tipe pertama, sel neuron otak akan mati perlahan, dan penyakit ini bersifat progresif alias bertambah berat. Selain merusak fungsi kognitif, demensia tipe ini biasanya terjadi pada seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun.

Pada usia itu, fungsi kognitif mulai berkurang 15 persen. "Selanjutnya, setiap penambahan usia lima tahun, penurunan fungsi akan berlangsung dua kali lipat," kata Rocsky.

Sedangkan demensia vaskuler bisa disebabkan oleh stroke, trauma, atau radang otak. Maka, para pengidap penyakit hipertensi lebih berpotensi mengalami demensia. "Hipertensi menyebabkan peredaran darah tidak stabil. sehingga kerja otak terganggu dan bisa mengalami pikun," kata Rocsky.

Sayang, kerusakan kognitif ini sering diabaikan. Apalagi jika tidak disertai gejala demensia. Karena itu, penting untuk mengidentifikasi sejak dini adanya penurunan kognitif yang progresif.

Gejala demensia sebenarnya muncul secara perlahan. timumnya diawali dengan penurunan kemampuan otak yang berlangsung secara progresif pada memori. Penurunan fungsi otak itu menyebabkan berkurangnya kemampuan intelegensia, perhatian, konsentrasi, orientasi, serta menurunnya kemampuan memecahkan masalah.

Selain itu, kepribadian pasien jugaterpangaruh."Penyakitini juga menyerang mental sehingga ada perubahan perilaku," kata Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic, Jakarta.

Yang patut diketahui juga, demensia ternyata bisa menyerang orang masih muda. Pemicunya bisa karena faktor genetik alias keturunan, misal, keluarganya pernah ada yang mengidap demensia. (Adi Wikanto, Havid Vebri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com