Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lupa-lupa Ingat Akibat Demensia

Kompas.com - 18/05/2010, 09:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit lupa atau pikun sudah menjadi gejala umum bagi mereka yang memasuki usia senja. Apalagi, saat usia mulai mendekati 70 tahun, fungsi otak bakal lemot alias sering kehilangan daya ingat. Lupa mencari suatu benda sih masih wajar. Parahnya, ada, lo, yang sampai lupa dengan namanya sendiri.

Daya ingat ini memang seringkali menurun sejalan dengan penambahan usia. Maka, banyak orang yang akan memasuki usia senja rada was-was kalau tiba-tiba sering lupa. Mereka khawatir, jangan-jangan ini gejala pikun.

Kini memang semakin banyak ditemukan penderita penyakit lupa ingatan ini. Di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), misalnya, banyak tersangka korupsi didiagnosis mengidap lupa ingatan. Yang paling ramai diperbincangkan adalah sakitnya Nunun Nurbaeti, tokoh kunci dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda Goeltom.

Isteri mantan Wakil Kapolri Adang Daradjatun ini divonis mengidap amnesia. la dianjurkan berobat lebih lanjut karena ditakutkan amnesia ini berlanjut menjadi demensia atau pikun.

Meski sama-sama penyebab lupa, amnesia berbeda dengan demensia. "Amnesia itu hanya gangguan memori. Sedangkan demensia disertai gangguan kognitif dan memicu penurunan kemampuan mengerjakan aktivitas sehari-hari," kata Rocsky Situmeang, dokter spesialis saraf Siloam Hospital Karawaci.

Gangguan memori itu bisa berlangsung jangka pendek dan jangka panjang. Pada gangguan memori jangka pendek, mereka tidak bisa mengingat informasi baru. Memori yang baru terjadi cenderung hilang, sedang ingatan yang sudah lama tertanam tetap bertahan. Tapi, hilang ingatan ini tidak mengganggu kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, tingkat perhatian, penilaian, kepribadian atau identitas seseorang.

Secara umum, ada tiga macam amnesia. Pertama, anterograde amnesia yang ditandai ketidakmampuan mengingat peristiwa yang terjadi setelah menderita amnesia. Kedua, retrograde amnesia yakni ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan tentang peristiwa masa lalu sebelum terkena penyakit amnesia.

Terakhir, dissosiative amnesia yakni jenis amnesia yang disebabkan oleh trauma atau stres yang menghasilkan ketidakruampuan untuk mengingat informasi pribadi yang penting.

Perbedaan ketiganya terletak pada ketidakmampuan mengingat kembali dan ketidakmampuan memunculkan kembali. "Penyebabnya bisa karena kerusakan otak, saraf, atau pengaruh obat-obatan, juga faktor psikologis," ujar Rocsky.

Demensia
Selain amnesia, penyakit lupa ingatan lainnya adalah demensia. Hanya saja, demensia lebih gawat daripada amnesia. Tidak hanya gangguan memori, penyakit demensia ini ditandai juga dengan kerusakan kognitif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com