Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Menginap di Puncak Ber-Es

Kompas.com - 21/04/2010, 20:29 WIB

LEMBAH DANAU-DANAU, KOMPAS.com- Tim inti Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia yang berjumlah enam orang, Rabu (21/4/2010) malam ini, telah berada di Puncak Nggapulu, Jayawijaya, Papua. Mereka bahkan menginap di puncak yang diselimuti es itu untuk berlatih dan menyesuaikan diri dengan suhu dingin dan rendahnya oksigen di atas medan es yang berada di ketinggian sekitar 4.700 meter di atas permukaan laut.

Tim yang terdiri dari Ardeshir Yaftebbi, Iwan Irawan, Martin Rimbawan, Fajri Al Luthfi, Nurhuda, dan Gina Afriani,berangkat dari Lembah Danau-Danau pada Rabu siang dengan membawa perbekalan pribadi dan peralatan untuk mendaki di medan es.

Wartawan Kompas Harry Susilo yang juga bergabung dalam tim itu melaporkan, pelatih tim ekspedisi Tujuh Puncak Dunia, Djukardi Adriana, mengatakan, latihan tidur dengan tenda di atas es ini bertujuan agar anggota tim terbiasa dengan kondisi medan dan suhu yang ekstrem.

Hal ini umumnya akan mereka hadapi ketika nanti mendaki puncak gunung tertinggi lainnya seperti Mckinley (Alaska, AS), Aconcagua (Argentina), Vinson Massif (Antartika), dan Everest (Nepal/China). Tim belum mengalami kondisi tersebut ketika mencapai Carstensz Pyramid atau Ndugu-Ndugu pada Minggu (18/4) lalu.

"Saya deg-degan juga karena belum pernah menginap di atas es. Pasti dingin sekali," kata Nurhuda, salah satu anggota tim inti ekspedisi.

Setelah menginap sehari di es, tim inti atau tim Alfa ini akan disusul tim Bravo yang datang pada Kamis (22/4) untuk mengadakan perayaan Hari Bumi secara bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com