”Program ini bukan bantuan, melainkan usaha pengembangan hutan rakyat. Itu berarti bisnis,” kata Direktur Utama Perum Perhutani Upik Rosalina Wasrin di sela-sela kunjungan pada ulang tahun ke-5 Serikat Karyawan Perum Perhutani di Wanawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (16/4).
Menurut Upik, total areal lahan kritis di Jawa mencapai 900.000 hektar. Sebagian besar merupakan hutan rakyat dan sebagian kecil areal hutan Perum Perhutani. Lahan kritis Perum Perhutani sudah direhabilitasi 350.000 hektar lewat program penghijauan sejak tahun 2005. Tahun 2010 tinggal 70.000 hektar yang perlu dihijaukan.
Kini tinggal areal hutan rakyat yang perlu dihijaukan. Program itu telah dijajaki dengan sejumlah pemerintah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Baru-baru ini Perhutani menjalin kerja sama program rehabilitasi dan usaha pengembangan hutan rakyat dengan Pemerintah Provinsi Banten, yakni penghijauan kawasan hutan di Pandeglang seluas 7.500 hektar.
”Di Jawa Tengah, kami bekerja sama dengan Kabupaten Banyumas dan Kendal,” katanya.
Upik mengatakan, penghijauan di lahan hutan rakyat tidak semudah penghijauan areal hutan Perum Perhutani. Penghijauan pada hutan rakyat membutuhkan komunikasi intensif agar masyarakat menerima program yang ditawarkan.
Upik menuturkan, Perum Perhutani harus memberikan penawaran kepada pemilik lahan terkait jenis tanaman keras yang akan ditanam, apakah tanaman buah atau kayu, seperti sengon.
Perum Perhutani akan memberikan pinjaman bagi warga yang belum memiliki modal untuk membeli bibit tanaman. Pinjaman dikembalikan melalui bagi hasil dari penjualan kayu yang dipanen. ”Bagi hasil ditentukan melalui kesepakatan,” katanya.
Kendati program akan memakan waktu lama, pemerintah tetap menargetkan Perum Perhutani untuk menghijaukan 2 juta hektar hutan rakyat sampai tahun 2014. Perum Perhutani berusaha mengejar target itu, terutama penghijauan di daerah aliran sungai yang kritis. Salah satunya adalah Sungai Citarum.
”Tingkat erosi di DAS Citarum mencapai jutaan meter kubik. Dengan program penghijauan di kawasan hutan rakyat, diharapkan erosi akan berkurang,” kata Upik.