Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadal Raksasa Ini Memiliki Dua Penis

Kompas.com - 08/04/2010, 06:24 WIB

LUZON, KOMPAS.com - Beberapa ahli biologi melaporkan temuan spektakuler, yaitu berupa satu spesies kadal raksasa, reptil dengan panjang seukuran orang dewasa dan dianugrahi dua kelamin.

"Hewan melata yang tersembunyi tapi berwarna cerah itu, sejenis biawak, adalah sepupu dekat komodo di Indonesia," kata para ahli biologi tersebut, sebagaimana dikutip dari AFP dan Reuters.

Tetapi tak seperti komodo, yang menakutkan, Hewan itu yang diburu untuk diambil dagingnya adalah herbivora dan tak menyantap daging busuk. Malah hewan itu selalu bersikap damai dan sangat menikmati buah.

Kadal itu, yang diberi nama Varanus bitatawa, memiliki panjang dua meter tapi bobot hanya 20 kilogram, demikian perhitungan yang disiarkan oleh Royal Society, Inggris.

"Hewan tersebut ditemukan di satu lembah sungai di Pulau Luzon, Filipina utara, setelah mampu bertahan hidup karena hilangnya habitat dan perburuan oleh rakyat setempat, yang memanfaatkannya sebagai makanan," kata Rafe Brown dari University of Kansas.

Spesies tersebut hampir dipastikan adalah hewan yang sangat terancam, dan mungkin sudah punah tanpa dimasukkan ke dalam daftar seandainya saja hewan jantan besar tak diselamatkan oleh seorang pemburu pada Juni lalu.

"Hewan itu hidup di pepohonan, jadi tubuhnya tak bisa sebesar komodo, hewan sangat besar yang memakan sangat banyak daging segar," kata Brown melalui telepon kepada wartawan Reuters.

"Hewan ini adalah pemangsa buah dan kadal ketiga pemakan buah di dunia. Menemukan spesies vertebrata besar adalah peristiwa langka," katanya.

Kadal itu, spesies baru dari jenis Varanus, pemalu dan dapat bersembunyi dari manusia, pemangsa utamanya, dan dapat menjelaskan mengapa hewan tersebut telah tak terdeteksi oleh ilmuwan dalam waktu yang sangat lama.

Ahli biologi pertama melihat gambar kadal besar yang berwarna cerah pada 2001, ketika orang yang meneliti daerah tersebut bertemu dengan beberapa pemburu yang sedang membawa bangkai kadal warna-warni, tapi spesies tersebut pada saat itu tak memberi pengenalan ilmiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com