JAKARTA, KOMPAS.com — Apakah Anda sering sembelit atau diare tanpa penyebab yang jelas? Jika gangguan itu datang saat Anda sedang banyak pekerjaan atau stres, maka besar kemungkinan Anda mengalami irritable bowel syndrome alias sindrom iritasi usus besar atau sering disebut juga kolon spastik.
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah diagnosis bagi orang yang terus-menerus terganggu oleh sembelit, diare, kembung, mual, sakit perut atau perasaan tidak enak, entah sendiri-sendiri atau gabungan. IBS merupakan kondisi kronis yang mungkin terjadi secara hilang-timbul dalam hidup.
Menurut dr Ari Fahrial Syam, SpPD, konsultan lambung pencernaan dari RS MH Thamrin Jakarta, IBS dialami oleh 20 persen penduduk dan lebih banyak diderita perempuan. Namun karena tanda dan gejalanya sering hanya berupa keluhan gangguan pencernaan biasa dan terjadi sekali-sekali, banyak orang tidak pergi ke dokter.
"Orang sering kali menyamakan IBS dengan gangguan maag, padahal IBS memiliki ciri rasa tidak enak di bagian perut bawah, sedangkan penyakit maag terjadi di bagian perut atas," tutur dr Ari.
Selain itu, IBS memiliki gejala khusus berupa perubahan dari buang air normal dengan bentuk tinja padat setiap hari menjadi beberapa kali BAB dengan hasil encer. "Gejala utama penyakit ini adalah sembelit atau justru diare berturut-turut," tambah dr Ari.
Penyebab IBS belum diketahui sehingga belum ada obatnya. Pengobatan yang dilakukan oleh dokter hanya untuk menghilangkan gejala. Penelitian menunjukkan, penderita IBS cenderung memiliki usus yang sensitif sehingga beraksi berlebihan pada rangsang, yang bagi orang lain tidak berpengaruh. Misalnya karena makanan pedas, berlemak, atau minum kopi.
Meski IBS menimbulkan ketidaknyamanan, hal itu tidak menimbulkan gangguan permanen pada usus dan tidak menyebabkan perdarahan lambung atau penyakit serius seperti kanker.
Untuk mencegah, pilihlah makanan secara berhati-hati. Jika makanan tertentu tampaknya memicu gejala, jangan dikonsumsi lagi. Kadang-kadang diet tinggi serat bisa cukup membantu. Jangan lupa untuk minum banyak cairan karena cairan membantu mengurangi sembelit dan menggantikan cairan tubuh yang diserap oleh serat.
Stres juga memperburuk IBS. Itu sebabnya segera kelola stres Anda dengan bantuan teknik relaksasi, seperti meditasi, hipnosis, atau olahraga teratur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.